Tokoh Muda Aceh Pertanyakan Pemberian Gelar Kehormatan untuk Neno Warisman

Menurut dia, pemberian gelar kehormatan kepada Neno Warisman mencederai nilai-nilai sejarah masyarakat Aceh.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 01 Okt 2018, 20:08 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2018, 20:08 WIB
Neno Warisman
Neno Warisman akan laporkan balik Geodi dan Mirza ke polisi.

Liputan6.com, Jakarta - Neno Warisman dianugerahi gelar kehormatan Laksamana Muda oleh pewaris Kerajaan Po Teumeurhom, Aceh Jaya, Tuanku Raja Saifullah Alalidin Riayat Syah.

Gelar kehormatan itu diberikan kepada Neno Warisman pada acara silaturahmi dan Deklarasi 2019 Ganti Presiden di Gedung Hj. Yusran Lampeuneurut, Aceh Besar, Provinsi Aceh, Minggu 30 September 2018 kemarin.

Terkait hal itu, Tokoh muda Aceh Thamren Ananda mempertanyakan dan mengkritik pemberian gelar tersebut. Menurut dia, tindakan tersebut mencederai nilai-nilai sejarah masyarakat Aceh.

"Pemberian gelar kepada Neno itu telah menginjak-injak nilai historis masyarakat Aceh," ucap Thamren dalam keterangannya, Senin (1/10/2018).

Dia menjelaskan, mekanisme pemberian gelar di Aceh kepada sesorang sudah diatur melalui lembaga Wali Nanggroe. Di mana yang berhak memberikan gelar juga Wali Naggroe.

Selain itu, menurut Thamren, untuk memberikan gelar kepada sesorang harus melalui proses yang panjang, terutama untuk meneliti rekam jejak penerimanya.

"Si penerima gelar (harus) memiliki attitude (sikap), rekam jejak serta kontribusi yang nyata terhadap pembangunan masyarakat Aceh," ungkap Thamren.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

 

Diminta Mencabut

Dia pun menyebut, pemberian gelar tersebut, tidak memenuhi kedua syarat tersebut. Karenanya, menyarankan panitia yang memberi gelar tersebut segera mencabut gelar untuk Neno, sekaligus meminta maaf kepada masyarakat di Bumi Serambi Mekah. Sebab, pemberian gelar itu merupakan tindakan ceroboh.

"Semoga ke depan tidak ada lagi tindakan ceroboh seperti itu demi mengejar kekuasaan. Kalau ingin mendapatkan kekuasaan jangan pernah melakukan tindakan yang mencederai nilai-nilai historis masyarakat Aceh,” pungkasnya.

Sebelumnya, Tuanku Raja Saifullah Alalidin Riayat Syiah usai memberikan anugerah tersebut, mengatakan, Sosok Bunda Neno Warisman selama ini terlihat lantang mengkritik ketidakadilan di negeri ini dan gelar Laksamana Muda patut disandang Bunda (Neno).

Saat pemberian anugerah Laksamana Muda itu Neno Warisman dipakaikan selendang warna tembaga dan diberikan rencong khas Aceh.

Gerakan 2019 Ganti Presiden itu dihadiri sejumlah tokoh ulama, pimpinan partai pengusung pasangan Prabowo/Sandi, kecuali Ketua Partai Demokrat Aceh Nova Iriansyah. Selain itu, hadir juga Ketua Partai Aceh Muzakir Manaf.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya