Gerindra: Prabowo Sudah Biasa Dibohongi dan Dikhianati

Muzani mengatakan Gerindra tidak ingin soal kebohongan Ratna Sarumpaet semakin memperkeruh suasana politik nasional.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 04 Okt 2018, 14:35 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2018, 14:35 WIB
Pernyataan Sikap Koalisi Prabowo-Sandiaga
Bakal calon presiden Prabowo Subianto mengkritisi kondisi ekonomi terkini di Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat (7/9). Prabowo Subianto merasa prihatin atas kondisi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan Prabowo Subianto tidak memusingkan terkait terungkapnya kebohongan Ratna Sarumpaet. Menurut dia, Prabowo sudah terbiasa dibohongi atau dikhianati.

"Pak Prabowo berkali-kali menghadapi situasi kayak gini, dikhianati, dibohongi, dikibuli, biasa itu. Jadi, Beliau itu menghadapi seperti ini bukan hal yang pertama," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/10/2018).

Muzani mengatakan, pihaknya juga tidak ingin memperkeruh suasana. Kata dia, yang terpenting adalah Ratna sudah dipecat dari kepengurusan tim pemenangan Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.

"Ya dia, kan, sudah mundur dan kita sudah memberhentikan yang bersangkutan, kan? Administrasinyakan bagus. Kita bukan penyidik, kita bukan lembaga hukum. Dan kita tidak cukup punya back-up, kecuali diri kita sendiri," ucap dia.

 

Minta Maaf ke Prabowo

Kemeriahan Pawai Deklarasi Kampanye Damai Pemilu 2019
Pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menaiki bersama pendukungnya menunjukkan salam dua jari saat mengikuti pawai Deklarasi Kampanye Damai di Monas, Minggu (23/9). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Diketahui, aktivis Ratna Sarumpaet mengakui dirinya membuat kebohongan soal penganiayaan oleh orang tak dikenal di Bandung. Dia meminta maaf kepada Prabowo yang telah menemui dan membelanya. Setelah menyadari kebohongan soal penganiayaan itu salah, Ratna menyesal.

Ratna mengungkapkan, wajah lebamnya itu bukan karena dianiaya, tetapi akibat operasi sedot lemak yang dilakukan di bagian pipi kiri. Operasi itu dilakukan di RS Bina Estetika Jakarta tanggal 21 September lalu.

"Saya memohon maaf kepada Pak Prabowo Subianto yang kemarin tulus membela kebohongan yang saya buat," kata Ratna di rumahnya, kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu, 3 September 2018. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya