Liputan6.com, Jakarta - Kapal-kapal yang berlabuh di Pelabuhan Pantoloan kerap memberikan bantuan premium untuk korban gempa dan tsunami Palu.
Namun, bantuan itu tak pernah dinikmati warga di Desa Wani Dua, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala--salah satu desa yang jaraknya sangat dekat Pelabuhan Pantoloan.
Abdilah, salah satu warga Donggala, mengatakan BBM gratis tersebut sudah diblokade di Pelabuhan Pantoloan sebelum sampai ke desa.
Advertisement
"Enggak ada (BBM gratis ke kami). Soalnya diblokade sama warga yang berada di Pelabuhan Pantoloan," ucap dia ketika berbicang dengan Liputan6.com, Kamis, 4 Oktober 2018.
"Hanya orang-orang tertentu aja yang dikasih, seperti 'bos-boslah' yang membutuhkan," dia menambahkan.
Abdilah pun sering meminta penjelasaan terkait ketidakadilan penyaluran BBM untuk korban gempa Palu tersebut. Namun, kerap nyaris terjadi baku hantam.
"Jadi, setiap hari ada bantuan bensin cuma di Pelabuhan Pantoloan. Cuma masyarakat sini sulit mendapatkan," ujar dia.Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kebutuhan Mendesak
Selain itu lokasi SPBU sangat jauh. Warga pun membutuhkan waktu yang lama untuk membeli BBM.
"Di sepanjang jalan Desa Wani Dua Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, hingga Kayumalue tidak ada SPBU. Baru ada di Tompek," ungkap dia.
Saat ini, BBM menjadi kebutuhan mendesak warga yang bermukim di Desa Wani Dua Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala.
"Warga perlu untuk mengambil logistik, bantu-bantu angkat mayat saja mau turun lagi setengah mati," keluh Abdilah.
Advertisement