3 Cara Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Tsunami

Masyarakat perlu mengetahui hal-hal berikut untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi tsunami.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Okt 2018, 18:06 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2018, 18:06 WIB
Dampak Tsunami di Petobo, Palu
Citra satelit 1 Oktober 2018 yang disediakan oleh DigitalGlobe ini menunjukkan lingkungan Petobo di Palu, Indonesia, setelah gempa bumi dan tsunami berikutnya menyebabkan kerusakan dan likuifaksi yang besar di desa. (DigitalGlobe, perusahaan Maxar via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Bencana alam memang sulit diprediksi kapan tepatnya dan di mana lokasi pasti terjadinya. Salah satunya bencana alam tsunami yang bisa terjadi setiap saat tanpa kita duga.

Karena itu, masyarakat perlu mengetahui hal-hal berikut untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi tsunami.

Dalam video animasi yang diunggah Indian Ocean Tsunami Information Center dari UNESCO, di YouTube, Jumat (5/10/2018), dijelaskan tentang runutan dalam mitigasi bencana gempa dan tsunami.

Pertama, keluarga yang sudah berusia lanjut sebaiknya menempati kamar terluar yang paling dekat dengan pintu keluar rumah. Hal ini agar proses evakuasi bencana dapat dilakukan dengan lebih cepat dan mudah.

Kedua, agar lebih siap menghadapi tsunami, kita perlu menyiapkan tas evakuasi yang berisi perlengkapan bertahan hidup di kondisi darurat. Isi tas itu di antaranya pakaian, makanan, minuman, kotak obat, radio, baterai cadangan,

Selain itu map plastik yang berisi dokumen penting, kartu identitas, buku beserta alat tulis, korek api dan lilin, serta senter. Usahakan tas evakuasi tidak diisi barang-barang yang tidak penting, dan siap dibawa dalam keadaan ringan.

Ketiga, masyarakat juga perlu membuat rambu-rambu penunjuk arah menuju tempat evakuasi sementara. Palang Merah Indonesia (PMI) juga bisa menyebarkan peta evakuasi karena tidak semua bangunan dapat menahan terjangan gelombang tsunami.

Pemerintah telah mendirikan bangunan yang kuat menahan tsunami yang diberi tanda tempat evakuasi sementara. Bila di daerah Anda tidak ada bangunan itu, maka bukit atau tempat tinggi lain bisa menjadi tempat yang tepat untuk evakuasi sementara. Ada pula sirine yang dipakai sebagai tanda evakuasi.

Masyarakat perlu mengetahui dengan baik rambu-rambu dan petunjuk tsunami agar bisa selamat dari bencana tsunami. (Melissa Oktavianti)

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Perencanaan Berbasis Mitigasi Bencana

Jeritan Korban Gempa Bumi dan Tsunami Palu lewat Coretan Tangan
Warga membawa papan bertuliskan Kami Butuh Bantuan Pak Jokowi di atas reruntuhan puing pasca gempa bumi dan tsunami di Jalan Trans Sulawesi, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (4/10). (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan perencanaan wilayah berbasis mitigasi bencana pasca gempa Sulawesi Tengah.

"Sedang disiapkan perencanaan wilayah di Palu dan Donggala setelah tahap tanggap darurat nanti," ujar Bambang di IPB International Convention Center, Bogor, Kamis (4/10/2018).

Saat ini, Bappenas tengah melakukan kajian untuk mendapatkan informasi yang nantinya akan sangat menentukan jalannya suatu perencanaan pembangunan di wilayah terdampak gempa dan tsunami.

"Dari sini dapat ditentukan strategi perencanaan yang tepat bagi wilayah tersebut dan pembangunan atau pengembangan seperti apa yang menunjang wilayah itu," kata dia.

Setelah itu, dilakukanlah rehabilitasi dan rekontruksi. Salah satunya melakukan pemulihan sarana dan prasarana serta merekontruksi rumah warga yang rusak akibat likuifikasi atau pergerakan tanah dan tsunami di Sulteng.

"Nah di situ kita harus berhati-hati. Proses rekontruksinya harus memperhatikan daerah yang dianggap rawan bencana tapi masih dihuni oleh warga," kata dia.

Untuk mengurangi dampak risiko bencana gempa, pemerintah berencana membangun hunian yang tahan gempa. Tahap selanjutnya melakukan pemulihan ekonomi secara menyeluruh seperti memperbaiki infrastruktur jalan dan jembatan maupun sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan.

"Sambil bereskan tanggap darurat, kedepannya kita siapkan supaya kedepannya kehidupan masyarakat Palu dan Donggala ini relatif lebih aman kalau ada bencana lagi," terang.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya