PSI: Perang Ideologi Usai, Jangan Lagi Ribut soal PKI dan HTI

Menurutnya, komunisme maupun khilafah telah dilarang di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Okt 2018, 05:26 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2018, 05:26 WIB
Pegiat media sosial Guntur Romli bergabung ke PSI
Pegiat media sosial Guntur Romli bergabung ke PSI (Liputan6.com/ Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta Politikus Partai Solidaritas Indonesia PSI M Guntur Romli meminta masyarakat tak lagi meributkan isu komunisme atau PKI dan khilafah. Menurutnya, komunisme maupun khilafah telah dilarang di Indonesia.

"Saat ini hal penting yang harus diributkan adalah program untuk kesejahteraan rakyat," ujar Guntur Romli di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (13/10/2018).

Menurut Guntur Romli, perang ideologi sudah selesai. HTI sudah dilarang. PKI sudah dilarang.

"Jadi enggak usah ribut. Sekarang kita ributkan bagaimana program untuk rakyat," jelasnya.

Seorang warga NKRI sejati, lanjutnya, pasti menolak PKI maupun HTI. Karena itulah di wilayah NKRI ini, tak ada lagi tempat bagi PKI maupun HTI.

"Jadi tidak ada tempat untuk komunisme dan khilafah di negeri ini," ujarnya.

Jadi Sejarah

Merujuk pada sejarah, pernah ada dua ancaman terhadap ideologi Pancasila di Indonesia. Guntur menyebutkan yaitu pemberontakan PKI dan DI/TII pascakemerdekaan.

"Sekarang kepentingan kita bagaimana kita peduli pada kemaslahatan kepentingan bersama. Bukan perang ideologi," pungkasnya.

Reporter: Hari Ariyanti

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya