Netralisir Alam, Ritual Nangluk Merana Digelar

Ribuan umat Hindu di Desa Adat Kuta Bali menggelar upacara Nangluk Merana di tengah maraknya bencana alam dan serangan wabah penyakit.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Des 2011, 12:13 WIB
Diterbitkan 14 Des 2011, 12:13 WIB
111214bnangluk.jpg
Liputan6.com, Denpasar: Ribuan umat Hindu di Desa Adat Kuta Bali menggelar upacara Nangluk Merana di tengah maraknya bencana alam dan serangan wabah penyakit. Selain penolak bala, upacara ini juga berfungsi menetralisir alam agar kembali harmonis.

Acara ini bertujuan menetralisir alam semesta dari hal negatif termasuk bencana alam dan serangan wabah penyakit. Banyaknya bencana yang memakan korban membuat desa ini menggelar upacara di Sasi Kajeng Kliwon pada kalender Bali ini, Rabu (14/12).

Pura desa dan jalanan menjadi tempat digelarnya upacara ini. Setidaknya ada enam barong diarak keliling lingkungan masing-masing Banjar. Simbol kebaikan ini bersama dengan benda suci dari Pura diyakini mampu mengusir roh dan hal negatif yang bersemayam di desa, sehingga masyarakat bisa terjauh dari marabahaya dan wabah.

Dalam upacara ini, puluhan orang mengalami trans atau kerasukan. Warga percaya setelah menggelar upacara tersebut alam dapat kembali bersih dan harmonis, jauh dari segala hal negatif. Umat Hindu di Desa Kuta selalu menggelar upara Nangluk Merana setiap enam bulan sekali sebagai permohonan keselamatan kepada Tuhan.(MEL)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya