Ketum PBNU: Banser Tidak Akan Bubar Sampai Kiamat

Sebuah petisi online mendesak pembubaran Banser muncul pascapembakaran bendera HTI di laman change.org.

diperbarui 26 Okt 2018, 07:42 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2018, 07:42 WIB
PBNU dan Bulog Luncurkan Rumah Pangan Santri
Ketum PBNU Said Aqil Siroj memberikan sambutan saat peluncuran Rumah Pangan Santri di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (3/10). PBNU dan Bulog meluncurkan Rumah Pangan Santri yang dapat diakses melalui aplikasi di ponsel pintar. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj mengatakan, tidak masalah jika ada sejumlah pihak yang menuntut Barisan Ansor Serbaguna atau Banser dibubarkan usai insiden pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid di Garut.

"Orang minta boleh-boleh saja, orang minta masa dilarang," ujarnya di Kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta, Kamis 25 Oktober 2018 seperti dikutip JawaPos.

Namun, Said Aqil menegaskan bahwa Banser tidak akan pernah diberangus.

"Tapi tidak akan bubar sampai kiamat," tegas Aqil.

Sebuah petisi online mendesak pembubaran Banser muncul pascapembakaran bendera HTI di laman change.org. Petisi online berjudul  'Bubarkan Banser' itu dibuat oleh akun @Shilvia Nanda, Selasa 22 Oktober dini hari.

Hingga Kamis 25 Oktober pukul 22.00 WIB, petisi tersebut sudah ditandatangani sekitar 141.991 orang.

Petisi itu ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, hingga Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Penegak Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Dalam keterangannya, si pembuat mengatakan, seharusnya organisasi besar kepemudaan ormas NU ini berfungsi sebagai penegak amar ma'ruf nahi munkar, pelindung sesama muslim, menyebarkan kebaikan walau berbeda mahzab, menjaga ketauhidan. 

Namun, Banser dianggap berbuat sebaliknya.

"Di saat umat muslim fokus sibuk dengan membantu korban bencana Donggala, Sigi, Palu, Lombok. Banser justru sibuk menjaga gereja, membubarkan pengajian, memusuhi ulama, dan hari ini membakar bendera Ar Rayah," tulis Shilvia dalam keterangannya.  

 

Baca berita Jawapos menarik lainnya di sini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya