Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai ajakan Presiden Jokowi kepada para relawan dan pendukungnya untuk hijrah adalah bentuk mengajak masyarakat agar jangan menyebarkan fitnah.
Ajakan hijrah tersebut juga bagian harapan dari masyarakat untuk menjaga agar pemilu damai.
"Yang dimaksud hijrah tentu yang dimaksud Bapak Presiden mengingat itu dari segala macam terhadap kampanye yang hitam. Atau jangan terjadi fitnah," kata JK di kantornya, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (6/11/2018).
Advertisement
JK mengatakan ajakan Jokowi otomatis akan meredam adanya kondisi saat ini. Sehingga Pemilu nanti akan berjalan damai dan tidak dibumbui dengan hoaks.
"Otomatis (Ajakan tersebut akan meredam) UU, aturan KPU, harapan masyarakat ingin semuanya pemilu damai. Jadi kalau pemilu damai jangan ada hoaks, jangan ada saling tuduh-menuduh. Tapi orang berkampanye yang sopan yang mengemukaaan dia punya rencana. Atau apa yang dia buat," ungkap JK.
Â
Ajakan Hijrah Jokowi
Sebelumnya, Jokowi di depan pendukungnya yang memenuhi Gelanggang Olahraga (GOR) Maulana Yusuf, Serang, Banten, dalam acara deklarasi keluarga besar almarhum Tubagus Chasan Sochib untuk Jokowi-Ma'ruf Amin mengajak untuk hijrah.
"Marilah kita bersama-sama mulai hijrah dari ujaran-ujaran kebencian ke ujaran-ujaran kebenaran. Marilah kita hijrah dari kita yang sering mengeluh-ngeluh, hijrah kepada mensyukuri nikmat. Selalu bersyukur," kata Jokowi, Sabtu, 3 November 2018.
Jokowi yang mengenakan pakaian pendekar Banten berwarna hitam itu juga meminta masyarakat untuk mengedepankan prasangka baik dan membuang prasangka buruk terhadap berbagai pihak.
"Saya juga mengajak kita hijrah dari membuat kegaduhan, menjadi menjalin persatuan, kesatuan dan kerukunan," ucap dia.
Reporter: Intan Umbari PrihatinÂ
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â
Â
Advertisement