Viaduk Surabaya, Jalur Aktif yang Tak Seharusnya Jadi Tempat Berkumpul

Belasan penonton drama kolosal Surabaya Membara terluka saat kereta api melintas di viaduk Jalan Pahlawan, Surabaya, Jumat (9/11/2018) malam.

diperbarui 10 Nov 2018, 08:33 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2018, 08:33 WIB
20151120-Ilustrasi-Jenazah-iStockphoto
Ilustrasi Jenazah (iStockphoto)

Liputan6.com,Surabaya - Belasan penonton drama kolosal Surabaya Membara terluka saat kereta api melintas di viaduk Jalan Pahlawan, Surabaya, Jumat (9/11/2018) malam. Tiga orang lainnya meninggal dunia.

Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Gatut Sutiyatmoko mengatakan, kereta api yang melintas adalah KRD Sidoarjo-Surabaya Pasar Turi.

Jalur KA tersebut setiap hari aktif dilewati KA penumpang dan barang. Oleh karena itu, sangat berbahaya bermain di jalur KA apalagi di jembatan atau viaduk karena KA tidak dapat mengerem mendadak.

"KA sudah membunyikan semboyan 35 (seruling lokomotif) dan sudah berupaya mengurangi kecepatan sampai lk 15 km/jam. Padahal, kecepatan normal di jalur itu hanya 30 km/jam," ujar Gatut.

Sementara itu, Kombes Rudi Setiawan Kapolrestabes Surabaya yang turun langsung ke lokasi mengatakan, menurut saksi mata memang saat itu ada beberapa masyarakat yang duduk di viaduk. Kemudian ada kereta yang lewat dan penonton berjatuhan.

Masyarakat Salah Tempat

Polisi masih terus mendalami kasus viaduk Surabaya ini, termasuk mengecek kereta dan siapa masinisnya.

"Pemicunya bukan karena lokasi yang sesak tapi memang masyarakat mengambil tempat yang salah. Semestinya tidak duduk di viaduk dan sebelumnya juga sempat ada petugas yang memberikan imbauan," kata Rudi Setiawan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Periksa Saksi-Saksi

20151120-Ilustrasi-Jenazah-iStockphoto
Ilustrasi Jenazah (iStockphoto)

Wakapolda Jatim Brigjen Pol M Iqbal memastikan polisi telah meminta keterangan sejumlah saksi terkait insiden jatuhnya belasan penonton pertunjukan drama kolosal Surabaya Membara dari atas viaduk Jalan Pahlawan, Surabaya, Jumat 9 November 2018 malam.

"Yang pasti polisi memintai keterangan sejumlah saksi, baik warga maupun pihak penyelenggara," ujar Iqbal usai mengikuti apel renungan suci Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa, Surabaya, Sabtu (10/11/2018) dini hari.

Menurut dia, keterangan dari sejumlah saksi untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut, apakah ada unsur kelalaian atau tidak, sekaligus mencari tahu penyebab insiden yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan belasan orang lainnya mengalami luka-luka tersebut.

Selain itu, polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi kejadian, termasuk di viaduk (jalur rel kereta api) yang melintas di atas Jalan Pahlawan.

"Tapi, yang pasti, langkah awal polisi adalah melakukan penyelamatan korban dan evakuasi," ucap jenderal bintang satu yang baru saja dipromosikan sebagai Kadiv Humas Mabes Polri itu.

Ikuti berita Suarasurabaya lainnya di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya