Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa menyatakan pementasan drama kolosal Surabaya Membara tahun 2019 tetap diizinkan untuk kembali digelar dengan pengamanan yang menjamin keselamatan penonton lebih diperketat.
"Viaduk rel kereta api itu memang bukan tempat untuk menonton pertunjukan," kata Khofifah usai menyaksikan drama kolosal Surabaya Membara di kawasan Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Jumat 9 November 2018 malam.
Khofifah yang langsung memimpin doa di akhir pertunjukan untuk para korban penonton yang meninggal dunia berharap kejadian serupa tak lagi terulang.
Advertisement
"Mudah-mudahan khusnul khatimah, segala amalnya diterima dan dosa-dosanya diampuni," kata mantan Menteri Sosial ini seperti dikutip Antara, Sabtu (10/11/2018).
Bagi Khofifah, pementasan drama kolosal Surabaya Membara yang telah berlangsung rutin selama delapan tahun terakhir dalam rangka memperingati Hari Pahlawan adalah pengingat memori sejarah perjuangan arek-arek Suroboyo dalam mempertahankan kemerdekaan RI pada 10 November 1945.
"Meski malam ini jatuh korban penonton hingga ada yang meninggal dunia, tahun depan dan seterusnya pentas drama kolosal Surabaya Membara harus tetap digelar. Tentunya dengan pengamanan yang menjamin keselamatan penonton dengan lebih diperketat lagi," ucapnya.
Selain itu, Khofifah mengusulkan pada malam Hari Pahlawan di kawasan Tugu Pahlawan Surabaya diterapkan car free night atau malam bebas kendaraan bermotor.
"Mestinya setiap malam Hari Pahlawan, 9 November, dibikin car free night agar warga Kota Surabaya lebih nyaman datang ke kawasan Tugu Pahlawan untuk menyaksikan drama kolosal Surabaya Membara," kata dia.
Menurut Khofifah, wewenang kebijakan car free night di kawasan Tugu Pahlawan Surabaya ada di tangan Wali Kota Surabaya.
"Ya, nantilah akan saya usulkan kepada Wali Kota Surabaya agar mulai tahun depan pada setiap malam Hari Pahlawan, 9 November, kawasan Jalan Pahlawan Surabaya sudah ditetapkan menjadi car free night," pungkasnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Acara Rutin Tahunan
Pementasan drama kolosal Surabaya Membara digelar rutin setiap tahun di sekitar Tugu Pahlawan, dengan menutup Jalan Pahlawan Surabaya, selama delapan tahun terakhir setiap tanggal 9 November, untuk memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November.
Secara berturut-turut pada pementasan selama tujuh tahun sebelumnya, viaduk rel kereta api di Jalan Pahlawan Surabaya itu selalu menjadi tempat favorit para warga untuk menyaksikan pementasan drama ini. Selama itu pula setiap kali pertunjukan drama kolosal Surabaya Membara berlangsung tidak pernah ada kereta api yang melintas.
Karenanya pada Jumat malam, sebelum pertunjukan berlangsung, penggagas drama kolosal Surabaya Membara Taufik "Monyong" Hidayat, melalui pengeras suara mempersilakan warga kota yang sejak pukul 18.00 WIB sudah berdatangan untuk mencari tempat senyaman mungkin dari sisi manapun kawasan Jalan Pahlawan Surabaya, termasuk dari atas viaduk.
Seniman yang juga Ketua Dewan Kesenian Jawa Timur itu lantas menyatakan keprihatinannya dan kemudian mengajak seluruh penonton lainnya berdoa bersama usai pementasan atas jatuhnya korban. Dia menyaksikan sendiri para korban sempat berlompatan dari atas viaduk setinggi 6 meter saat kereta api tiba-tiba lewat.
Kombes Pol Rudi Setiawan menyatakan akan menyelidiki kelalaian panitia atas tragedi yang menyebabkan tiga orang tewas ini. "Nanti akan kami selidiki kemungkinan adanya kelalaian dari pihak panitia," ucapnya.
Advertisement