PPP Djan Faridz Gelar Mukernas, Bahas Islah hingga Dukungan Pilpres

Sudarto mengatakan kadernya tidak ada yang menjadi caleg di PPP Rommahurmuziy.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Nov 2018, 15:58 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2018, 15:58 WIB
Pengunduran Diri Djan Faridz
Wakil Ketum PPP Muktamar Jakarta Humphrey Djemat saat konferensi pers, Jakarta, Senin (30/7). Humphrey mengatakan dalam surat pengunduran itu, Djan tak menjelaskan secara spesifik alasan pengunduran dirinya. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Muktamar Jakarta atau kubu Djan Faridz akan mengadakan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) pada 15-16 November 2018 di Kantor DPP PPP Jalan Talang, Jakarta Pusat.

Sekretaris Jenderal PPP versi Muktamar Jakarta, Sudarto mengatakan muktamar digelar untuk menyelamatkan partai. Dia mengaku khawatir melihat PPP pimpinan M Romahurmuziy terancam tak melanggeng ke Senayan.

"Dalam Mukernas ini pun sangat memungkinkan upaya rekonsiliasi. Ini karena memang tujuan kita, Mukernas ini adalah untuk menjaga marwah PPP supaya lolos ambang batas parlemen, dari sisi itu secara administrasi kita tak bisa ikut pemilu, yang ikut Pemilu adalah pihak kubu Romahurmuziy," ujar dia di Kantor Sekretariat PPP Muktamar Jakarta, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (12/11/2018).

Sudarto mengatakan kadernya tidak ada yang menjadi caleg di PPP Rommahurmuziy. Dia berharap ada duduk bersama dengan kubu Rommhurmuziy dalam Mukernas ini.

Tiga Opsi

Di Pilpres 2019, kubu Djan memiliki tiga opsi apakah akan mendukung Jokowi-Ma'ruf, Prabowo-Sandiaga, atau netral. Sudarto pun tak menutup mendukung Jokowi jika terjadi Islah dengan Romahurmuziy.

Namun, pilihan itu bakal tergantung dengan hasil Mukernas. Bagaimana suara akar rumput kader PPP Muktamar Jakarta dari tingkat ranting sampai Provinsi.

"Rekonsiliasi secara total dan bermartabat kita mungkin tak beda dengan yang sudah ada. Tetapi kalau ada egoisme, elit politik dari PPP yang akan berjalan sendiri dengan mengabaikan potensi PPP lain mungkin juga akan terjadi keputusan yang berbeda," jelas Sudarto.

Reporter: Ahda Bayhaqi

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya