KNKT: Hilangnya Sinyal CVR Lion Air Bukan karena Lumpur Laut

Soerjanto menduga CVR Lion Air PK-LQP belum ditemukan lantaran rusak bersamaan dengan kecelakaan pesawat itu sendiri.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 12 Nov 2018, 20:15 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2018, 20:15 WIB
Kantong Jenazah Kembali Diturunkan dari KN SAR Sadew
Personil SAR Gabungan membawa kantong jenasah yang diturunkan dari KN SAR Sadewa di Pelabuhan JICT 2, Jakarta, Rabu (31/10). 189 orang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT- 610, Senin (29/10) lalu. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) optimistis dapat menemukan cockpit voice recorder (CVR) yang menjadi bagian dari kotak hitam (black box) Lion Air PK-LQP. KNKT menduga sinyal Ping melemah bukan lantaran tertimbun lumpur.

"Kami kemarin sampai mengadakan simulasi, ada satu Pinker kita ikat di pipa dan masukkan ke dalam lumpur. Terus kita coba dengarkan dan ternyata masih bisa dideteksi," ujar Soerjanto di Kantor Kemenhub Jakarta Pusat, Senin (12/11/2018).

"Jadi, asumsi yang sebelumnya kita pikirkan kemungkinan di dalam lumpur suara (Ping-nya) tidak bisa didengar, itu sudah hilang karena kita sudah pengujian, bahwa meskipun di dalam lumpur tidak masalah," sambung dia.

Soerjanto menduga CVR Lion Air PK-LQP belum ditemukan lantaran rusak bersamaan dengan kecelakaan pesawat itu sendiri.

Karenanya, KNKT dan stakeholder lainnya sedang menyusun strategi untuk menemukan black box jenis tersebut.

"Kami sedang menyusun strategi untuk menemukan CVR," ucap Soerjanto.

 

Proses Evakuasi Dihentikan

Menhub dan Kepala KNKT Konpers Temuan Black Box Lion Air
Menhub Budi Karya berbincang dengan Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono saat rilis terkait penemuan Black Box atau kotak hitam dari pesawat Lion Air JT 610 di posko evakuasi JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (1/11). (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Menurut dia, CVR sangat penting ditemukan karena proses investigasi memerlukan rekaman pembicaraan atau komunikasi yang dilakukan awak kabin sebelum terjadinya kecelakaan.

Oleh karena itu, KNKT masih tetap mencari CVR meskipun Basarnas telah menghentikan proses evakuasi.

"Jadi data CVR ini akan lebih banyak mengamati human factor-nya," ujar Soerjanto.

Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 jatuh di Tanjung Karawang setelah dilaporkan hilang kontak pada sekitar pukul 06.33 WIB, Senin, 29 Oktober 2019. Pesawat tersebut membawa 189 orang, termasuk penumpang dan kru pesawat.

Penumpang itu terdiri dari 178 orang dewasa, satu anak-anak, dan dua bayi (infant). Untuk kru pesawat terdiri dari dua kokpit kru dan enam orang awak kabin.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya