Liputan6.com, Jakarta - Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta akhirnya menyetujui anggaran talangan uang muka program rumah DP 0. Namun, DPRD tdak meloloskan dana yang diajukan sebesar Rp 720 miliar.
"Di tengah kebutuhan menutup defisit KUA-PPAS, penghematan sangat dibutuhkan. Saya minta Bu Kadis menyampaikan sekali lagi yang riil, yang dibutuhkan untuk mengover 2019," kata pimpinan Banggar Triwisaksana, Senin (26/10/2018).
Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Meli Budiastuti menjawab dengan mengajukan angka Rp 380 miliar. Nilai ini menurutnya hanya cukup untuk menalangi 950 unit rusun DP 0 dari target awal 1.600 unit di 2019.
Advertisement
"Kesiapan huni 780 unit dari Sarana Jaya, Perumnas 170 unit, maka total 950 unit. Kebutuhan bila DP 20 persen maka per unit Rp 80 juta. Kalau dikali 950 unit maka Rp 76 miliar. (Sisanya) 80 persen maka dibutuhkan alokasi anggaran Rp 304 miliar, total Rp 380 miliar," jelas Meli.
Meski telah dikurangi, persetujuan atas usul itu sempat alot. Anggota Banggar Iman Satria menanyakan mengapa DP yang ditalangi senilai Rp 80 juta per unit.
"DP-nya Rp 80 juta per unit, emang satu unitnya berapa? Bukannya Rp 350 juta?" tanya Iman.
Rincian Talangan
Meli mengatakan memang harga jual rusun maksimal Rp 350 juta. Namun ada 170 unit Rusunami Pasar Rumput dari Perumnas ke DKI belum diketahui harganya, Meli memperkirakan harganya Rp 400 juta.
Akhirnya, Triwisaksana memutuskan ketuk palu dengan mengurangi anggaran Rp 380 miliar menjadi Rp 350 miliar."Rp 350 miliar rasanya cukup. Baik, kita setujui Rp 350 miliar," katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement