Liputan6.com, Jakarta - Polri akan melibatkan organisasi kemasyarakatan (ormas) kepemudaan lintas agama pada pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru 2019. Organisasi kepemudaan dari berbagai ormas keagamaan itu akan difokuskan mengamankan pelaksanaan ibadah Natal di gereja-gereja.
"Di wilayah-wilayah tertentu dilibatkan seluruh ormas-ormas yang beragama selain Nasrani," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Jakarta, Rabu (28/11/2018).
Masyarakat sipil tersebut akan bersinergi dengan Polri dibantu TNI dalam melaksanakan pengamanan dengan sandi Operasi Lilin 2018.
Advertisement
"Nanti ada Banser, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Hindu, Pemuda Buddha membantu aparat kepolisian mengamankan kegiatan saudara-saudara yang ibadah di gereja," katanya.
Polri mengakui, ancaman terorisme masih menjadi fokus utama pengamanan Operasi Lilin 2018. Polri telah memetakan setiap potensi kerawanan yang ditimbulkan pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru.
Petakan Titik Rawan
Polri juga telah memetakan titik-titik rawan gangguan Kamtibmas selama perayaan Natal dan Tahun Baru berlangsung. Setidaknya ada 48.796 tempat ibadah dan puluhan ribu objek lain yang diamankan pada Operasi Lilin 2017.
"Untuk prioritas antisipasi terorisme di Jawa, kemudian ada beberapa wilayah di Sumatera. Wilayah lain tetap dalam pantauan Satgas Anti-teror dan Satgaswil Densus 88," ucap Dedi.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement