Bertemu di Istana Bogor, Apa yang Dibahas Yusril dan Jokowi?

Jokowi mengaku sudah mengenal sosok Yusril sejak menjabat sebagai Wali Kota Solo sampai Gubernur DKI Jakarta. Waktu itu, PBB mendukung Jokowi.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 30 Nov 2018, 14:03 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2018, 14:03 WIB
20151026- Yusril Ihza Mahendra-Jakarta
Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra saat menggelar konferensi pers di Kantor PBB, Jakarta Selatan, Senin (26/10/2015). PBB memberikan tanggapan mengenai kinerja setahun pemerintahan Jokowi-JK. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi bertemu pakar Hukum Tata Negara yang juga Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/11/2018).

Dalam pertemuan, Jokowi dan Yusril membahas kondisi bangsa dan ketatanegaraan Indonesia. "Ya berbicara banyak mengenai negara, terutama ketatanegaraan," kata Jokowi seusai pertemuan.

Jokowi mengaku sudah mengenal sosok Yusril sejak menjabat sebagai Wali Kota Solo sampai Gubernur DKI Jakarta. Waktu itu, PBB mendukung Jokowi.

"Saya ketemu sering, malah saya pernah ke rumah Prof Yusril. Jadi menurut saya, saya dengan beliau ini kawan, dan sahabat yang akrab dan baik," ujar dia. 

Saat bertemu Jokowi, Yusril yang kini menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf Amin membawa map PBB. Belum diketahui apakah map tersebut berisi pernyataan sikap PBB di Pilpres 2019.

Perlu diketahui, selama ini Yusril berseberangan dengan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Hal itu ditandai dengan sikap Yusril yang menjadi kuasa hukum Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). 

Yusril sendiri, sebelumnya mengajukan judicial review Perppu 2/2017 tentang Perubahan UU Nomor 17/2013 tentang Ormas ke Mahkamah Konstitusi (MK) karena dinilai bertentangan dengan Pasal 22 ayat 1 UUD 1945. Melalui Perppu tersebut, pemerintah membubarkan HTI.

Alasan Jokowi Tunjuk Yusril

Jokowi juga mengaku bersyukur dengan kesediaan Yusril menjadi kuasa hukumnya. Mantan Wali Kota Solo itu menuturkan, Ketua Timsesnya, Erick Thohir yang mendekati Yusril.

Yusril kerap menjadi pengacara dalam sejumlah kasus terkait pemilihan presiden hingga pilkada. Yusril juga menjadi tim hukum Prabowo-Hatta di Pilpres 2019.

Meski demikian, pengacara kawakan itu juga kerap mengkritik pemerintah. Yusril juga menjadi pengacara Hizbut Tahrir Indonesia, dan menggugat Perppu Ormas yang diterbitkan pemerintah.

Yusril pun tak jarang mengkritik pemerintah. Soal itu, Jokowi santai saja. "Enggaklah... Beliau itu di mana-mana profesional," ia menandasi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya