Bendera Hitam Raksasa Diestafetkan Peserta Reuni 212

Sejumlah atribut dibawa peserta Reuni 212. Di antaranya bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 02 Des 2018, 09:59 WIB
Diterbitkan 02 Des 2018, 09:59 WIB
Gelar Reuni Akbar 212, Jutaan Muslim Banjiri Kawasan Monas
Massa aksi Reuni 212 membanjiri kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (2/12). Aksi yang diselenggarakan sebagai bentuk reuni kegiatan 2 Desember 2016 itu diisi dengan pembacaan zikir, salawat serta salat berjamaah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Bendera berukuran besar tampak di lokasi kegiatan reuni 212, di Lapangan Monas, Minggu (2/12/2018). Lembaran kain itu diestafetkan oleh peserta reuni.

Bendera digesr dari tangan ke tangan peserta reuni 212. Bendera itu berlatar hitam, dengan tulisan tauhid berwarna putih.

Tak hanya bendera raksasa, bendera bertuliskan kalimat tauhid lain juga tampak di setiap sudut Lapangan Monas.

Banyak peserta reuni 212 yang mengibarkan bendera tauhid berbagai ukuran. Latar warnanya beraneka ragam, hitam, putih, biru dan hijau.

PA 212 sebelumnya hanya memperbolehkan pengibaran bendera bertuliskan kalimat tauhid dalam Reuni Akbar 212.

Di sisi lain, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta pihak yang ingin menyelenggarakan reuni 212 mempertimbangkan kembali rencana tersebut. Selain karena ada aksi pengibaran bendera tauhid, Moeldoko khawatir acara itu justru membikin resah warga.

"Masyarakat kita itu melihat bendera hitam sudah ketakutan. Kenapa kita mesti menebarkan rasa takut kepada masyarakat. Kan begitu. Secara psikologis itu yang dihadapi masyarakat. Imbauan saya ya perlu dipikirkan ulang kegiatan-kegiatan yang justru tidak membawa rasa damai," ujar Moeldoko.

Isu terkait bendera tauhid sebelumnya marak pasca-insiden pembakaran bendera HTI di Garut, Jawa Barat. Pemerintah Indonesia sejak 2017 menyatakan Hizbut Tahrir sebagai organisasi terlarang.

Selain itu, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab sempat diperiksa oleh pihak kepolisian Arab Saudi terkait pemasangan bendera bertuliskan kalimat tauhid di belakang rumahnya. Arab Saudi juga masuk daftar negara yang melarang HTI. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya