MPR Sosialisasikan Empat Pilar Lewat Festival Budaya Gorontalo

Menanam nilai-nilai Empat Pilar melalui Festival Budaya Gorontalo.

oleh Cahyu diperbarui 03 Des 2018, 10:52 WIB
Diterbitkan 03 Des 2018, 10:52 WIB
Festival Budaya Gorontalo
Menanam nilai-nilai Empat Pilar melalui Festival Budaya Gorontalo. (foto: dok. MPR)

Liputan6.com, Jakarta Sejak era refomasi, banyak orang kerap lupa atau salah mengucapkan teks Pancasila. Anggota MPR Fraksi Gerindra Elnino M. Husein Mohi, bercerita bahwa ia pernah mendapat cerita dari temannya, seorang kepala sekolah, waktu menjadi pembina upacara pernah mengatakan bahwa Pancasila terdiri dari enam sila dan menyebut sila pertama adalah Pancasila.

Menurut anggota MPR dari daerah pilih Gorontalo tersebut, hal tersebut terjadi karena masyarakat tak lagi sering mengucapkan isi Pancasila selepas sekolah. Oleh karena itu, lanjut Elnino, MPR menyelenggarakan Sosialisasi Empat Pilar.

Ia mengatakan, masyarakat harus menyadari bahwa kita adalah orang yang ber-Ketuhanan Maha Esa, kita orang yang berperikemanusiaan, dan harus bersatu.

“Kita tidak boleh saling mem-bully,” ujar Elnino.

Kemudian, kita harus selalu menyelesaikan masalah dengan musyawarah dalam hikmah dan kebijaksanaan untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Elnino menyampaikan hal tersebut saat memberi sambutan dalam acara sosialisasi Empat Pilar MPR di Atrium Mall Gorontalo, Gorontalo, Sabtu (1/12/2018). Sosialisasi Empat Pilar ini dikemas dalam bentuk Festival Budaya Gorontalo. Kegiatan seni budaya ini untuk pertama kalinya diselenggarakan di Bumi Limboto tersebut dan untuk pertama kali pula Sosialisasi Empat Pilar diselenggarakan di mal.

Acara malam tersebut dibuka oleh Asisten II Bidang Pembangunan Pemerintah Provinsi Gorontalo, Sultan Rusdi. Ratusan peserta berbaur dengan pengunjung mal tampak antusias menyaksikan acara Festival Budaya Gorontalo. Ada tarian tradisional Gorontalo yang dibawakan penari dari sanggar Meca Dancer, pembacaan puisi dalam bahasa Gorontalo (Tanggomo), band, dan Stand Up Comedy.

Selain beragam seni budaya Gorontalo, acara festival budaya tersebut juga diselingi talkshow dengan narasumber Elnino M. Husein Mohi, Sultan Rusdi, dan Muhamad Jaya. Dalam sesi tanya jawab, seorang peserta menanyakan tentang masih banyak fakir miskin dan anak-anak terlantar di kota-kota besar. Menjawab pertanyaan itu, Elnino mengatakan, anak-anak terlantar harus dipelihara negara. Negara yang dimaksud adalah lembaga-lembaga negara, tapi yang melaksanakan 90% adalah Presiden.

Sementara itu, Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antar Lembaga, dan Layanan Informasi Biro Humas MPR, Muhamad Jaya, dalam laporannya mengatakan bahwa acara tersebut mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat Gorontal. Ia menjelaskan, anggota MPR, termasuk Elnino, punya kewajiban untuk melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR. Sosialisasi dilakukan dengan berbagai metode, seperti Training of Trainers (ToT), Lomba Cerdas Cermat (LCC), Outbound, dan Kemah Empat Pilar.

“Malam ini, di Gorontalo, sosialisasi Empat Pilar dikemas dalam bentuk Festival Budaya,” ucap Jaya.

Bukan tanpa alasan MPR memilih pagelaran seni budaya sebagai salah satu metode sosialisasi Empat Pilar.

“Agar generasi muda mencintai budayanya dan dapat mengangkat budaya tersebut di dunia global. Merawat kebhinnekaan harus dimulai dari merawat budaya,” kata dia.

Sementara itu, Asiten II Bidang Pembangunan Pemprov Gorontalo, Sultan Rusdi, yang hadir mewakili Gubernur Gorontalo, mengatakan bahwa Empat Pilar harus disosialisasikan lalu diimplementasikan dalam kehidupan sehar-hari. Sebab, Empat Pilar ini erat kaitannya dengan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Artinya, dengan memahami Empat Pilar, kita mengetahui hak dan kewajiban sebagai warga negara.

 

 

(*)

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya