Polri Identifikasi Sejumlah Kelompok Diduga Pembantai 31 Pekerja di Papua

Polri menyesalkan pembunuhan terhadap puluhan pekerja yang justru tengah membangun infrastruktur di Papua.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 04 Des 2018, 14:08 WIB
Diterbitkan 04 Des 2018, 14:08 WIB
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal (Liputan6.com/ Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian mengklaim telah mengidentifikasi sejumlah kelompok yang diduga membantai puluhan pekerja proyek pembangunan jembatan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Saat ini, polisi akan mengerucut identifikasi.

"Sudah teridentifikasi beberapa kelompok, tinggal mengerucut apakah benar kelompok ini atau tidak," ujar Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal di kantornya, Jakarta, Selasa (4/12/2018).

Namun, Iqbal enggan mengungkapkan identitas kelompok-kelompok di Papua yang dicurigai tersebut. "Yang jelas Polri dan TNI akan mengejar dan menindak tegas kelompok ini," ucap Iqbal.

Polri menyesalkan pembunuhan terhadap puluhan pekerja yang justru tengah membangun infrastruktur di Papua. Apalagi sebagian pekerja merupakan putra daerah.

"Ini diduga diberondong KKB hingga menyebabkan meninggal dunia. Dan kebanyakan juga korban adalah masyarakat Papua. Saudara kita Papua diberondong, motifnya belum jelas," kata Iqbal.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Wakapolri Turun Tangan ke Papua

Polisi Bakal Tindak Korban Tsunami Palu Pengambil Barang Berharga
Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto memberi penjelasan terkait kondisi Palu pascagempa dan tsunami di Jakarta, Selasa (2/10). Polisi menorerir sebagian korban yang mengambil makanan dari sejumlah tempat. (Liputan6.com/Faizal Fananai)

Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto juga dalam perjalanan menuju Papua. Kebetulan jenderal bintang tiga itu sedang meninjau situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Papua jelang Natal, Tahun Baru, dan Pemilu 2019.

"Kebetulan ada agenda ke sana, lalu ada kejadian ini. Beliau akan mengambil langkah-langkah," ujar Iqbal. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya