Liputan6.com, Medan - Safari Politik Kebangsaan III PDIP di hari pertama diakhiri dengan menikmati durian. Rombongan yang dipimpin Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mlipir ke Nande Duren, sebuat outlet usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menyediakan durian.
Selama ini, kota Medan dikenal sebagai kota yang menyuguhkan durian. Yang terkenal tentunya adalah outlet 'Ucok Duren', yang bahkan menjual produknya hingga ke berbagai kota di Indonesia. Hasto mengaku memilih tak ke Ucok Duren.
Baca Juga
"Ke Nande Duren saja. Ingin mencoba sesuatu yang baru. Ternyata oke juga," kata Hasto, Jumat (14/12/2018) malam.
Advertisement
Malam itu, selain bersama rombongan sekretariat partai, wartawan, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, datang juga Walikota Medan Dzulmi Eldin dan Wakilnya Akhyar Nasution. Selain itu, ada juga Menkumham Yasona Laoly.
Semuanya berbaur di ruang terbuka yang disediakan Nande Duren, yang terletak di Jalan Gajah Mada, Medan Baru.
Hasto semakin senang ketika mengetahui bahwa pemilik usaha itu adalah Baskami Ginting, seorang kader PDIP. "Ya saya lebih senang lagi karena ternyata yang punya adalah kader," kata Hasto.
Boru Bukit, istri Baskami, yang menjaga outlet pada malam itu, mengaku durian yang mereka jual didatangkan dari Sidikalang. Lokasinya sekitar 150-200 kilometer dari Medan.
"Tak pernah kosong. Selalu ada kok duriannya," kata Boru Bukit.
Sumut Solid
Lebih dari seribu kader PDI Perjuangan melakukan aksi pijat punggung rekannya dengan dikomandoi oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Aksi itu di tengah motivasi dari pimpinan pusat partai untuk semakin memperkuat kebersamaan memenangkan Jokowi-KH Ma'ruf Amin.
Hal itu terjadi dalam acara konsolidasi di sela Safari Kebangsaan III menyusuri Provinsi Sumatera Utara di Hotel Wings, Deli Serdang, Jumat (14/12/2018).
Saat itu, Ketua DPP PDIP yang juga caleg di Sumut, Djarot Saiful Hidayat, baru saja selesai menyampaikan pengarahannya. Hasto lalu maju dan berdiri di tengah panggung. Dimintanya agar semua peserta acara berdiri, lalu serong menghadap ke kiri.
"Ayo sekarang pijit punggung teman di depannya," kata Hasto.
Riuh suara langsung muncul. Namun, perintah dari Hasto dituruti. Ada ibu-ibu pengurus ranting yang harus memijit punggung rekannya yang laki-laki. Demikian sebaliknya.
"Ayo, kesempatan nih," kata Hasto bercanda.
Setelah itu, Hasto meminta agar serongnya diubah ke arah kanan. Yang tadinya dipijit, kini diminta memijit balik rekannya yang tadi memijit.
Apa yang dilakukan Hasto itu tampaknya demi memperkuat kerja sama para kader partai itu. Sebelumnya, dalam pengarahannya, Hasto berkali-kali menegaskan kewajiban semua kader partai untuk turun door to door ke masyarakat. Bahkan, dia sempat menyindir seorang anggota DPRD dari PDIP yang memasang foto dirinya di mobil pribadi, tanpa foto pimpinan partai dan Presiden Jokowi.
"Itu tak boleh. Pasanglah foto Ibu Megawati, pasang foto Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf. Itu wajib hukumnya. Dari tingkat pusat hingga bawah, bergerak bersama, menangkan Pak Jokowi dan PDIP," kata Hasto.
Tak lupa, Hasto khusus mengingatkan para caleg partai untuk benar-benar menyentuh dan menggerakkan pengurus ranting partai. Sebab merekalah pasukan terdepan dalam bergerak menyosialisasikan Jokowi-KH Ma'ruf.
"Pesan Pak Jokowi kita harus turun ke bawah, door to door, datangi rakyat. Survei menunjukkan kekuatan PDIP terutama dari kaum muda milenial, dan perempuan. Sanggup door to door?" tanya Hasto.
"Sanggup," jawab para kader.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement