Kapolri Sebut Korban Meninggal Dampak Tsunami Banyak Berada di Vila

Kebanyakan korban yang meninggal dunia akibat terjangan tsunami Banten tengah berada di vila.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Des 2018, 20:08 WIB
Diterbitkan 23 Des 2018, 20:08 WIB
Puluhan Jenazah Tsunami Anyer Ditampung di Puskesmas Carita
Warga melihat jenazah yang meninggal akibat gelombang Tsunami Anyer di Puskesmas Carita, Banten, Minggu (23/12). Tim SAR masih terus melakukan pencarian jenazah yang sebagian besar berasal dari Pantai Carita. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Pandeglang - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, kebanyakan korban yang meninggal dunia akibat terjangan tsunami Banten tengah berada di vila. Tsunami yang menerjang di sekitaran Pantai Selat Sunda ini terjadi sekitar pukul 21.27 WIB, Minggu 23 Desember 2018.

"Korban yang meninggal itu yang banyak ada di vila atau di resort atau cottage, mungkin lagi liburan dan kumpul di situ," kata Tito di Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018).

Selain itu, banyak bangunan yang roboh karena bahan-bahan untuk membuat bangunan terbuat dari kayu yang mudah hancur jika terkena ombak seperti tsunami.

"Strukturnya enggak kuat, kemudian ada yang roboh ketimpa, ada yang kena pecahan-pecahan sehingga terluka, ada mungkin yang tenggelam," ujar Tito.

Sementara itu, Kadiv Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal menambahkan, ada empat tempat atau lokasi yang terdapat korban paling banyak dampak tsunami.

"Lokasi yang terdapat korban terbanyak Hotel Mutiara Carita Cotage, Hotel Tanjung Lesung Panimbang, Kampung Sambolo Carita dan Hotel Stevany Carita," Iqbal menambahkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Korban Meninggal Bertambah

Jumlah korban dan kerusakan akibat tsunami yang menerjang wilayah pantai di Selat Sunda terus bertambah. Data sementara yang dihimpun posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Minggu (23/12/2018) pukul 16.00 WIB, tercatat 222 orang meninggal dunia.

"222 Orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang hilang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Sutopo menyampaikan, kerusakan material akibat tsunami meliputi 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal dan perahu rusak.

Dia menjelaskan, tidak ada korban tsunami yang merupakan warga negara asing. Semua warga Indonesia. Korban dan kerusakan ini meliputi di 4 kabupaten terdampak yaitu di Kabupaten Pandeglang, Serang, Lampung Selatan dan Tanggamus.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya