Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 1.500 Polri diterjunkan ke lokasi terdampak tsunami selat Sunda di provinsi Banten dan Lampung. Ribuan polisi itu akan fokus menangani evakuasi korban di lokasi terdampak tsunami Selat Sunda.
"Polri saat ini mengerahkan 1.500 personel, masih fokus evakuasi korban, baik sepanjang pantai, atau desa yang belum tersentuh evakuasi," kata Dedi Kantor Humas Mabes Polri, Trunojoyo, Jakarta, Senin (24/12/2018).
Advertisement
Polri, lanjut Dedi, telah memetakan 19 pos titik pengungsian, sebanyak 8.009 orang berada di Pandeglang, yang tersebar di Kecamatan Pabuaran 512 orang , dan Pabuaran 150 orang.
Advertisement
Data Polri menyebut, korban sementara sebanyak 1.120 orang, dengan data korban meninggal dunia sebanyak 270 jiwa.Â
"Terpenting melakukan identifiksi korban yang meningal dunia dan TIM SAR gabungan, baik relawan, kita maksimalkan mungkin, harus cepat proses, dalam rangka mengetahui siapa jenazah itu yah," jelas Dedi.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kerugian Material
Data kerugian material di wilayah Banten dan Lampung, terdampak di Banten 446 rumah, 9 unit hotel, 60 unit warung, 350 buah perahu.
Dedi mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun, tsunami Selat Sunda menimbulkan kerugian material yang sangat besar. Di Banten, sebanyak 466 rumah, 9 hotel, 60 warung dan 350 perahu mengalami kerusakan.Â
Sedangkan di wilayah Lampung, kerugian material terdampak, 371 unit rumah, 3 unit hotel, 1 unit masjid, 207 buah perahu.
"Data ini akan disinkronkan ke BNPB, hari ini posko gabungan itu bekerja bersama-sama, dari TNI, Polri, BNPB, Kemenkes, kemudian stakeholder lainnya. Posko itu akan mengudate pekerjaan dan proses evakuasi," ucap Dedi.Â
Advertisement