Top 3 News: Hoaks yang Berembus di Tengah Tsunami Selat Sunda

Top 3 News, kabar datangnya tsunami susulan membuat warga panik dan langsung berlari ke dataran tinggi. Diikuti aparat kepolisian dan TNI yang tengah melakukan evakuasi.

oleh Maria FloraPramita TristiawatiFachrur Rozie diperbarui 25 Des 2018, 07:01 WIB
Diterbitkan 25 Des 2018, 07:01 WIB
Usai Tsunami Selat Sunda, Warga Mulai Pulang Selamatkan Harta Benda
Warga mengumpulkan perkakas dari bangunan rumahnya yang rusak akibat terjangan tsunami di Kampung Sumur Pesisir, Pandeglang, Banten, Senin (24/12). Pascatsunami Selat Sunda, warga pulang untuk mencari barang berharga miliknya. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News, duka dan trauma akibat diterjang tsunami Selat Sunda beberapa hari lalu belum surut. Namun, berembus kabar tsunami susulan terjadi wilayah pesisir Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Saat itu, warga yang panik langsung melarikan diri. Begitu pun dengan kepolisian, TNI, relawan, dan awak media yang pada saat itu tengah melakukan penyisiran dan evakuasi. 

Belakangan, hal tersebut dibantah oleh Kapolda Banten Brigjen Pol Tomsi Tohir. 

Sementara itu, trauma mendalam kini tengah dirasakan salah satu keluarga asal Tangerang. Awal rencana ingin mengisi liburan akhir tahun di Pantai Carita, Bionita bersama suami dan anak semata wayangnya menjadi saksi keganasan tsunami Anyer.

Menurut Bonita, awalnya semua berjalan normal hingga pukul 21.30 WIB. Saat ketiganya akan tidur malam, Bionita dan suami yang mendapat kamar di lantai satu dan hanya berjarak kurang dari 80 meter ke bibir pantai, mendengar suara gemuruh air yang sangat kencang. 

Tak berpikir panjang, saat itu sang suami memutuskan untuk meninggalkan villa dan kembali ke Tangerang.

Lain halnya dengan Azis Semang. Dahsyatnya terjangan tsunami membuat rumahnya rata dengan tanah. Kediamannya memang persis di pinggir pantai. 

Menurut dia, ombak tersebut tingginya lebih dari 5 meter dan seperti ular kobra. Dia pun tergulung air tsunami sepanjang 200 meter ke arah laut.

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Senin, 24 Desember 2018:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Waspada, Ini 3 Hoaks yang Beredar di Tengah Musibah Tsunami Selat Sunda

Bangunan rusak akibat tsunami di Selat Sunda (foto: BNPB)
Bangunan rusak akibat tsunami di Selat Sunda (foto: BNPB)

Konon tsunami susulan terjadi. Mendengar informasi tersebut, aparat membunyikan sirine sebagai tindakan antisipasi. Siapapun yang berada di wilayah pesisir Carita, Pandeglang, Banten diminta mengevakuasi ke tempat yang lebih tinggi.

Panik pun terjadi. Warga, petugas kepolisian, TNI, relawan, dan awak media yang sedang meliput berlarian untuk menyelamatkan diri.

Belakangan, Kapolda Banten Brigjen Pol Tomsi Tohir membantah kabar tentang adanya tsunami susulan di kawasan Pandeglang, Banten.

 

Selengkapnya...

2. Kisah Keluarga dari Tangerang Terhindar Amukan Tsunami Selat Sunda

Salah satu pantai di kawasan wisata di Banten, pasca Tsunami menerjang pada Sabtu, 22 Desember 2018
Salah seorang warga Kota Tangerang ini, bersama suami dan anak semata wayangnya, menjadi salah satu korban selamat dari bencana alam tersebut.

Bersama keluarga kecilnya, Bionita merencanakan liburan akhir tahun di daerah Pantai Carita, tepatnya di Villa Archipelago. Sabtu, 22 Desember 2018, sekitar pukul 16.30 WIB, Bionita dan keluarganya sampai di villa tersebut.

"Kami disambut dengan air laut yang memang sudah pasang. Sempat khawatir dan tanya suami, katanya wajar kalau sudah sore jelang malam air laut pasang," ujarnya, Senin (24/12/2018).

Saat itu keluarganya menanggap hal biasa. Setelah masuk kamar membereskan barang bawaan, Bionita dan suami sempat membawa anaknya yang masih berusia sekitar 1,5 tahun, untuk berenang di kolam.

 

Selengkapnya...

3. Kesaksian Korban Selamat: Gulungan Tsunami seperti Ular Cobra

Ilustrasi tsunami
Ilustrasi tsunami (Pixabay)

Azis Semang, pria setengah baya keturunan Bugis yang tinggal di Desa Sumberjaya, Sumur, Pandeglang, Banten, menjadi salah satu korban selamat tsunami Selat Sunda.

Daerahnya merupakan yang paling terdampak akibat tsunami. Rumahnya rata dengan tanah. Begitu juga tujuh rumah lainnya yang berjejer dengan rumahnya ikut rata tergulung air bah tsunami.

Kediamannya memang persis berada di pinggir pantai. Saat membuka pintu belakang rumahnya, dia bisa langsung menggapai kapalnya yang terparkir di pinggir lautan.

 

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya