Usai Tsunami Selat Sunda, 6 Negara Ini Sampaikan Belasungkawa dan Siap Bantu

Rupanya, tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang siap membantu usai tsunami Selat Sunda.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 25 Des 2018, 20:38 WIB
Diterbitkan 25 Des 2018, 20:38 WIB
Mobil Diterjang Tsunami Anyer
Tiga unit mobil tertimbun reruntuhan rumah yang rusak setelah tsunami menerjang kawasan Anyer, Banten, Minggu (23/12). Tsunami menerjang pantai di Selat Sunda, khususnya di daerah Pandenglang, Lampung Selatan, dan Serang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kini tengah berduka usai tsunami Selat Sunda pada Sabtu, 22 Desember 2018. Bagaimana tidak, ratusan nyawa melayang menjadi korban terpaan ganasnya gulungan ombak Selat Sunda.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, korban meninggal akibat tsunami di Selat Sunda terus bertambah. Data terbaru pada Selasa (25/12/2018) pukul 13.00 WIB menyatakan, korban meninggal berjumlah 429 orang.

Wilayah Banten dan Lampung yang terdampak tsunami Selat Sunda pun berbenah. Di tengah pencarian korban hilang, mereka juga membutuhkan bantuan dari pihak luar.

Rupanya, tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang siap membantu. Negara-negara tetangga bahkan menyatakan siap membantu apabila Indonesia membutuhkan bantuan mereka.

Berikut negara yang menyatakan keprihatinan dan siap membantu usai tsunami Selat Sunda dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

1. Amerika Serikat

Donald Trump Tinjau Tembok Prototipe di San Diego
Presiden AS, Donald Trump meninjau prototipe tembok perbatasan AS dan Meksiko yang kontroversial di San Diego, Selasa (13/3). Prototipe tembok perbatasan Trump memiliki tinggi sekitar 9 meter, dengan puncak yang tebal dan bundar. (MANDEL NGAN / AFP)

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah menyampaikan keprihatinannya untuk para korban tsunami Selat Sunda. Ungkapan doa dan belasungkawa itu disampaikan olehnya pada Minggu 23 Desember 2018 malam waktu New York.

"Kehancuran yang tak terbayangkan dari bencana tsunami di Indonesia. Lebih dari 200 orang meninggal dan hampir seribu orang terluka...Kami berdoa untuk kesembuhan dan pemulihan para korban. Amerika ada bersama Anda!" tulis Trump melalui akun Twitter miliknya yang dikutip dari Fox News, Senin, 24 Desember 2018.

Selain itu, Pemerintah Amerika Serikat menyatakan siap membantu pemerintah Indonesia untuk penanganan pascabencana. Dalam sebuah keterangan tertulis resmi dari Kementerian Luar Negeri AS yang dimuat Liputan6.com, Selasa (25/12/2018), pemerintah Negeri Paman Sam menyatakan:

"Amerika Serikat menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas korban jiwa serta kerusakan yang ditimbulkan oleh tsunami yang melanda bagian barat Jawa dan bagian selatan Sumatra di Indonesia pada tanggal 22 Desember.

Kami terus memonitor situasi dari dekat dan berkomunikasi secara intens dengan pemerintah Indonesia.

Segenap pikiran serta doa kami bersama mereka yang tertimpa bencana alam di Indonesia.

Sekarang ini, tidak ada warga negara AS yang terkena dampak langsung, namun kami siap memberikan bantuan yang dibutuhkan."

 

2. Belasungkawa Presiden China

Presiden China Tiba di Hong Kong
Presiden Cina Xi Jinping seusai berbicara kepada awak media di Bandara Internasional Hong Kong, Kamis (29/6). Selama sepekan terakhir, Kepolisian Hong Kong sudah melakukan berbagai antisipasi terkait kunjungan Presiden Xi Jinping. (AP Photo/Kin Cheung)

Presiden China Xi Jinping pada Senin 24 Desember 2018 menyampaikan pesan belasungkawa kepada Presiden RI Joko Widodo atas tsunami Selat Sunda yang melanda Banten dan Lampung.

Dikutip dari laman Xinhua, Selasa (25/12/2018), dalam pesannya, Xi mengatakan bahwa ia terkejut dengan berita tsunami yang menyebabkan banyak korban serta kerugian finansial.

tas nama pemerintah China, Xi menyampaikan belasungkawa mendalam untuk para keluarga yang ditinggalkan. Selain itu ia juga mendoakan agar masyarakat yang mengalami luka-luka dapat segera pulih.

"Indonesia adalah sahabat China yang ramah," kata Xi.

Dalam pernyataannya, Xi juga meyakinkan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia akan kuat dan rakyat Indonesia akan dapat mengatasi segala kesulitan.

 

3. Kesedihan Ratu Elizabeth II

Ratu Elizabeth
Ratu Elizabeth II setibanya di pusat perbelanjaan Lexicon saat berkunjung ke Bracknell, London, Jumat (19/10). Ratu Elizabeth menghabiskan sebagian waktu siangnya untuk mengunjungi department store. (HENRY NICHOLLS/ POOL/AFP)

Pemimpin Kerajaan Inggris dan Persemakmuran, Ratu Elizabeth II, menyampaikan keprihatinannya untuk para korban tsunami Selat Sunda. Ungkapan belasungkawa itu disampaikan olehnya pada Senin 24 Desember 2018 malam waktu London.

Seperti dikutip dari The Associated Press (25/12/2018), Ratu Elizabeth II "telah mengirim pesan belasungkawa kepada Presiden RI Joko Widodo dan rakyat Indonesia setelah tsunami akhir pekan yang menewaskan ratusan orang."

"Dia (Ratu Elizabeth II) mengatakan bahwa dia dan suaminya, Pangeran Philip, sangat sedih mengetahui hilangnya nyawa akibat tsunami yang merusak."

Dalam akun Twitter resmi milik Kerajaan Inggris @RoyalFamily juga tertera pesan yang disampaikan oleh ibu dari Pangeran Charles tersebut.

Sang ratu mengirimkan belasungkawa kepada mereka yang kehilangan orang-orang terkasih dan mereka yang kehilangan rumah dan mata pencaharian mereka akibat tsunami Selat Sunda.

Ratu Elizabeth II juga memuji para pekerja darurat dan sukarelawan yang membantu para korban.

 

4. Singapura, Malaysia, dan Australia Siap Membantu

Pandangan Udara Kerusakan Terparah Akibat Tsunami Selat Sunda
Pemandangan dari udara kawasan pemukiman nelayan di Kampung Sumur Pesisir, Pandeglang, Banten, Selasa (24/12). Situasi Kampung Sumur gelap gulita karena listrik mati saat tsunami menerjang. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Singapura, Malaysia dan Australia --tiga negara tetangga dekat Indonesia-- menyatakan siap membantu pemerintah RI melakukan penanganan pasca-bencana tsunami Selat Sunda yang melanda pada 22 Desember 2018.

Mercy Relief, organisasi non-pemerintah kemanusiaan asal Singapura, mengatakan akan mengirimkan tim penilai dan penanggulangan bencana ke Provinsi Lampung dan Provinsi Banten, di mana tsunami telah melanda daerah pesisir di sekitar Selat Sunda antara pulau Sumatera dan Jawa.

"Mercy Relief akan bekerja sangat erat dengan mitra lokal di Indonesia untuk memastikan kebutuhan mendesak masyarakat. Tim akan terus memantau situasi untuk menentukan tahap selanjutnya dari bantuan bencana," demikian pernyataan tertulis dari Mercy Relief yang dilansir Reliefweb International, Selasa (25/12/2018).

"Tim akan melakukan perjalanan pada Rabu (26/12) untuk memberikan tahap pertama dari distribusi bantuan darurat dan kebutuhan mendesak masyarakat, termasuk makanan, air, selimut, perlengkapan kebersihan, dan layanan medis."

Mercy Relief juga akan meluncurkan banding penggalangan dana publik di Singapura dari 24 Desember 2018 hingga 25 Januari 2019 --informasi lengkap penggalangan dana dapat diakses di www.mercyrelief.org

Malaysia dan Australia

Sementara itu, badan penanggulangan bencana nasional Malaysia (Nadma) juga siap membantu dalam upaya pencarian dan penyelamatan pasca-bencana tsunami Selat Sunda.

"Kedutaan Malaysia di Jakarta juga telah berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri RI terkait apa yang bisa dibantu oleh Nadma Malaysia," ujar lembaga itu dalam sebuah pernyataan tertulis, dilansir oleh Bernama News Agency.

Nadma juga mengatakan telah menjalin komunikasi dengan BNPB, badan bantuan humaniter ASEAN AHA Centre, dan badan PBB UNOCHA.

Sedangkan, pemerintah Australia, melalui Kementerian Luar Negeri-nya juga telah menyatakan bersiaga untuk memberikan bantuan penanganan pasca-bencana tsunami Selat Sunda, seandainya dibutuhkan oleh pemerintah RI.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan: "Ini merupakan pukulan telak bagi Indonesia. Ini datang menyusul apa yang terjadi di Sulawesi dan seperti biasa, kami siap mendukung pemerintah Indonesia dengan hal-hal ini, seandainya kami dibutuhkan," demikian seperti dikutip dari News.com.au.

"Belum ada permintaan bantuan dari Indonesia. Saya tidak mengantisipasi apa pun pada kesempatan ini. Tetapi jika mereka membutuhkan, maka jelas kami akan bekerja dengan pemerintah Indonesia sesuai permintaan mereka," tambah Morrison.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya