BNPB: Korban Meninggal Tsunami Selat Sunda Jadi 431 Jiwa

Selain korban meninggal, 15 orang juga dilaporkan masih hilang akibat tsunami Selat Sunda.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Des 2018, 22:23 WIB
Diterbitkan 29 Des 2018, 22:23 WIB
Usai Tsunami Selat Sunda, Warga Mulai Pulang Selamatkan Harta Benda
Warga mengumpulkan perkakas dari bangunan rumahnya yang rusak akibat terjangan tsunami di Kampung Sumur Pesisir, Pandeglang, Banten, Senin (24/12). Pascatsunami Selat Sunda, warga mulai kembali ke rumahnya masing-masing. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah korban meninggal akibat tsunami Selat Sunda mencapai 431 orang. Jumlah ini diperkirakan terus bertambah.

"Tim pencarian dan pertolongan gabungan terus mencari korban yang berada di bawah puing-puing material hanyutan tsunami," kata Sutopo, seperti dilansir Antara, Sabtu (29/12/2018).

Sutopo mengatakan, tim pencarian dan pertolongan gabungan menemukan jenazah korban tsunami Selat Sunda di sekitar pantai di Pandeglang dan Serang.

Selain korban meninggal, 15 orang juga dilaporkan masih hilang akibat tsunami Selat Sunda. Sementara 7.200 orang lainnya mengalami luka-luka dan 46.646 orang mengungsi di berbagai tempat yang tersebar.

"Penanganan pengungsi terus dilakukan dengan mengirimkan bantuan logistik. Tiga helikopter BNPB hilir mudik mengirim bantuan ke beberapa desa di Kecamatan Sumur, Pandeglang," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kerusakan Bangunan

Mobil Diterjang Tsunami Anyer
Tiga unit mobil tertimbun reruntuhan rumah yang rusak setelah tsunami menerjang kawasan Anyer, Banten, Minggu (23/12). Tsunami menerjang pantai di Selat Sunda, khususnya di daerah Pandenglang, Lampung Selatan, dan Serang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, tsunami di Selat Sunda juga menyebabkan kerusakan terhadap sejumlah sarana dan prasarana, yaitu 1.527 rumah rusak berat, 70 rumah rusak sedang dan 181 rumah rusak ringan.

Selain itu, 78 penginapan dan warung, 434 perahu dan kapal serta beberapa fasilitas umum juga mengalami kerusakan.

Tsunami Selat Sunda yang diduga akibat aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau terjadi pada Sabtu (22/12).

Lima kabupaten di dua provinsi terdampak tsunami tersebut, yaitu Pandeglang dan Serang di Provinsi Banten serta Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus di Provinsi Lampung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya