Korban Tsunami Selat Sunda Terapung di Lautan Ditemukan Selamat

Nelayan asal Lampung itu akhirnya diselamatkan oleh KTI Rigel 933 yang dikomandoi oleh Letkol Laut (P) Agus Triyana, pada Minggu malam, 30 Desember 2018.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 31 Des 2018, 07:17 WIB
Diterbitkan 31 Des 2018, 07:17 WIB
Penampakan Pulau Sebesi Pasca Tsunami Selat Sunda
Sejumlah kapal nelayan yang terdampar pasca gelombang Tsunami Selat Sunda di Dusun Tiga Regahan Lada, Pulau Sebesi, Lampung Selatan, Minggu (30/12). Sebagian warga mengungsi ke Kalianda. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Cilegon - Ari Agus Arman (24) terapung beberapa hari di Selat Sunda akibat tsunami. Ari akhirnya terdampar di Pulau Panjang, pulau terdekat dengan Gunung Anak Krakatau. Kapalnya yang digunakan untuk mencari ikan, hancur dihantam tsunami pada Sabtu, 22 Desember 2018 lalu.

Nelayan asal Lampung itu akhirnya diselamatkan oleh KTI Rigel 933 yang dikomandoi oleh Letkol Laut (P) Agus Triyana, pada Minggu malam, 30 Desember 2018.

"Saya nyelamatkan diri dengan memegang bekas perahu. Saya waktu itu lagi mancing ikan dekat Anak Krakatau," kata Ari di Pelabuhan Indah Kiyat Kota Cilegon, Banten, usai di evakuasi oleh tim TNI AL, Senin (31/12/2018).

Selama enam hari berada di Pulau Panjang, dia memakan apa saja yang ada di pulau itu, termasuk biji ketapang untuk bertahan hidup.

Warga Jalan Sukaraja, Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, itu saat di evakuasi dalam kondisi lemas dan pucat.

"Di sana (Pulau Panjang) makan apa aja yang bisa dimakan. Baju ini juga (yang dipakai Ari) dapet dikasih bapak (personel TNI AL) di kapal," terangnya.

Guna memastikan kondisi kesehatannya, karena kurang asupan makanan dan minuman, Ari segera dibawa ke puskesmas Mekarsari Kota Cilegon.

"TNI AL sedang evakuasi dan pertolongan korban tsunami, dengan mengerahkan personel dan unsur Kapal Patroli serta mendirikan Posko Kesehatan," kata Dan Lanal Banten Kolonel Laut (P) Baroyo Eko Basuki di tempat yang sama.

Pemetaan Gunung Anak Krakatau

KRI Rigel merupakan kapal Bantu Hidro Oseanografi (BHO) jenis Multi Purpose Research Vessel (MPRV) dengan peralatan survei canggih, di antaranya Side Scan Sonar, Automatic Weather Station, Echosounder Multibeam laut dalam dan Singlebeam, Peralatan Conductivity Temperatureand Depth (CTD), serta Gravity Cores dan juga dilengkapi Boat Sounding (SV).

KRI Rigel dengan peralatannya, sedang survei dan pemetaan Gunung Anak Krakatau (GAK), termasuk kondisi bawah lautnya, paska tsunami Selat Sunda 22 Desember 2018 lalu.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya