BNPB Prediksi Ada 2500 Kejadian Bencana di 2019 

Selain banjir dan longsor, Sutopo juga memprediksi kebakaran hutan dan lahan masih akan terjadi.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Des 2018, 19:09 WIB
Diterbitkan 31 Des 2018, 19:09 WIB
BNPB Terkait Gempa dan Tsunami di Donggala Palu
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan pers di Jakarta, Sabtu (29/9). BNPB belum mendapatkan laporan jumlah korban untuk kota Donggala dikarenakan terputusnya jaringan komunikasi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi akan banyak bencana yang melanda Indonesia pada 2019 mendatang.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, bencana hidrometerologi akan mendominasi di tahun 2019.

"Kita prediksikan selama tahun 2019 lebih dari 2.500 kejadian bencana yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Paling dominan adalah bencana hidrometerologi seperti banjir, longsor dan puting beliung," katanya di Kantor BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Senin (31/12/2018).

Sutupo mengatakan, dominasi bencana hidrometerologi diakibatkan karena masih luasnya kerusakan daerah aliran sungai (DAS) dan lahan kritis.

Setidaknya, lanjut Sutopo, rata-rata laju perubahan lahan pertanian menjadi lahan non pertanian sebesar 110 ribu hektare terjadi per tahunnya. Sedangkan luas lahan kritis sekitar 14 juta hektare.

"Kerusakan hutan, kerusakan lingkungan, dan perubahan penggunaan lahan serta tingginya kerentanan menyebabkan bencana hidrometerologi meningkat," ujar dia.

Kebakaran Hutan dan Lahan

Selain banjir dan longsor, Sutopo juga memprediksi kebakaran hutan dan lahan masih akan terjadi pada 2019 mendatang. 

"Kemudian, kebakaran hutan dan lahan masih akan terjadi tetapi dapat diatasi dengan lebih baik. Prediksi selama 2019 musim akan normal, tidak ada El Nino dan La Nina yang menguat intensitasnya," pungkasnya.

 

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya