Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto meminta polisi menindak tegas dan menangkap pelaku terkait teror benda diduga bom di kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif.
"Ya bom di mana aja sekarang siapapun yang membuat bom itu yang berusaha untuk menakut-nakuti, ya ditangkap saja dihukum. Kita ada peraturan perundangan ada hukum kita terapkan dengan tegas, selesai," kata Wiranto usai rapat bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara, Rabu (9/1/2019).
Dia meminta kepada publik menyerahkan kasus teror pimpinan KPK kepada polisi dan tidak perlu diributkan.
Advertisement
"Itu saja, jangan kita ributkan, kita tinggal mengusut, polisi sudah nangkap sudah ada identifikasi manusianya siapa, kejar tangkap proses latar belakangnya apa. Ada hukumnya semuanya di situ," kata Wiranto.
Kejadian teror menurut Wiranto membuat tidak nyaman keadaan jelang Pilpres. Karena itu pemerintah dengan sigap mencegah dengan menanggulangi terorisme.
"Intinya kita tak ingin menjelang pemilu itu kita kan tiga bulan lagi untuk membuat masyarakat resah, membuat masyarakat terancam dari manapun dari siapapun kita sedapat mungkin sudah dapat untuk menangkalnya," kata Wiranto mengenai teror di rumah pimpinan KPK.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Teror KPK
Rumah pimpinan KPK Laode Muhammad Syarif diduga diteror molotov. Belum diketahui motif dari teror tersebut. Polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara.
Teror terhadap rumah yang beralamat di kawasan Kalibata tersebut terjadi pada pukul 05.30 WIB.
Saksi yang merupakan sopir Laode menemukan ada botol berisi minyak tanah dan terdapat sumbu di atasnya. Meski demikian, tidak ada api disumbu yang terpasang tersebut.
Berdasarkan rekaman CCTV kediaman Laode, terekam ada aktivitas mencurigakan seseorang pada Rabu dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB.
Selain rumah Wakil Pimpinan KPK Laode M Syarif, kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo juga menjadi sasaran teror bom.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Ada insiden di kediaman Pak Agus dan Pak Laode," kata jenderal polisi bintang satu ini saat dikonfirmasi.
Dari barang bukti yang didapat penyidik di lokasi kejadian, disita pecahan botol. Sementara bekas kepulan asap tengan diidentifikasi.
"Patut diduga ledakan itu berasal dari bom, tapi masih dianalisa jenisnya," kata Dedi.
Adapun kediaman Agus berada di Bekasi, Jawa Barat, dan kediaman Laode di bilangan Kalibata, Jakarta Selatan.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement