Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap pelaku teror terhadap dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jokowi mengatakan serangan teror tersebut tidak lagi bisa ditolerir lantaran menyangkut intimidasi terhadap penegak hukum.
"Kemarin siang sudah saya perintahkan ke langsung ke Kapolri untuk menindak dan menyelesaikan ini dengan tuntas karena ini menyangkut intimidasi terhadap penegak hukum kita sehingga tidak ada toleransi, kita kejar dan kita cari pelakunya," kata Jokowi di Gudang Perum Bulog Divre Jakarta, Kamis (10/1/2019).
Jokowi menuturkan dirinya telah memerintahkan agar keamanan Pimpinan dan penydik KPK ditingkatkan. Kendati teror tehadap lembaga antirasuah itu terus berdatangan, Jokowi yakin pemberantasan korupsi di Indonesia tak akan kendor.
Advertisement
"Tapi kalau masih ada kejadian ya cari agar semuanya menjadi jelas dan gamblang siapa pelakunya. Tapi saya meyakini bahwa pemberantasan korupsi tidak kendor terhadap teror-teror seperti ini," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Teror Bom
Sebelumnya, benda diduga bom molotov ditemukan di depan rumah kediaman Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif, di Kalibata Selatan, No 42C, Jakarta Selatan. Sementara, benda lain berupa botol kaca yang diduga masih aktif di rumah tersebut kini diamankan pihak kepolisian.
Sementara itu, kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo juga menjadi sasaran teror bom. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Ada insiden di kediaman Pak Agus dan Pak Laode," kata jenderal polisi bintang satu ini saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (9/1/2019).
Dari barang bukti yang didapat penyidik di lokasi kejadian, ikut disita pecahan botol. "Patut diduga ledakan itu berasal dari bom, tapi masih dianalisis jenisnya," kata Dedi.
Advertisement