Profil Mochammad Nur Arifin, Wakil Bupati Trenggalek yang Sempat Menghilang Misterius

Emil Dardak telah mengirimkan surat ke Gubernur Jawa Timur.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jan 2019, 12:30 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2019, 12:30 WIB
Wakil Gubernur Trenggalek, Jawa Timur
Wakil Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin dan istrinya (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat Trenggalek sempat dihebohkan berita hilangnya Wakil Bupati mereka beberapa hari yang lalu. Pasalnya Wakil Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin mangkir dari tugas dinasnya tanpa izin sejak tanggal 9 Januari 2019 lalu.

Banyak yang berspekulasi bahwa Mochamad Nur Arifin menghilang secara misterius. Tak hanya “bolos” dari tugas-tugasnya sebagai wakil bupati, Mochammad Nur Arifin juga tak tampak di kediaman dinasnya.

Hilangnya keberadaan Mochamad Nur Arfin atau yang biasa disapa Gus Ipin ini membuat resah Bupati Trenggalek, Emil Elistianto Dardak.

Emil Dardak bahkan terpaksa mengirim surat ke Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. "Kami membalas surat (dari Emil) itu," ucap Soekarwo kepada wartawan di Gedung Grahadi Surabaya, Senin (21/1/2019).

Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo ini mengatakan, berdasarkan informasi dari Emil melalui surat Bernomor: 94/2019, tanggal 19 Januari, disebutkan bahwa Gus Ipin absen dari tugasnya sebagai pejabat negara sejak 9 Januari 2019 lalu. Sebenarnaya siapa Mochamad Nur Arifin?

Sosok Muda yang Masuk Rekor Muri

Mochammad Nur Arifin atau kerap disapa Gus Ipin adalah salah satu pemuda Indonesia yang sukses dengan prestasinya. Dirinya lahir di Surabaya, 7 April 1990 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara.

Berhasil menjadi Wakil Bupati di usianya yang ke 25 tahun, membuat Mochammad Nur Arifin masuk dalam Rekor Muri sebagai Wakil Bupati termuda se-Indonesia.

Gus Ipin yang mendampingi Bupati Trenggalek yaitu Emil Elistianto Dardak menjabat sebagai pasangan Bupati dan Wakil BUpati untuk periode jabatan 2016 hinga 2021 mendatang.

Perjalanan Karier Gus Ipin

Perjalanan awal karier Gus Ipin ternyata diawali ia menjadi seorang vokalis salah satu band bernama Marsmellow. Terjun ke dunia hiburan tahun 2009 hingga 2012, ia sukses mmembawa bandnya menembus pasar musik nasional. Ia dan bandnya bahkan kerap diundang di acara-acara music di Jakarta.

Awal ia terjun ke dunia hiburan akibat ia ditinggal ayahnya meninggal dunia. Tak ingin larut dalam kesedihan, ia sadar bahwa ia menjadi tulang punggung keluarga.

Terjun ke Dunia Politik

Gus Ipin yang merupakan fans berat dari Sang Proklamator, Presiden Soekarno ini memang sudah yakin akan menjadi orang besar di masa depan. Semakin menguat karakternya, di usia 23 tahun ia menikahi Novita Hardiny dan kembali ke kampung halamannya di Trenggalek.

Sekembalinya ia ke Trenggalek, membuatnya mantap untuk membangun kabupaten Trenggalek sesuai pesan terakhir ayahnya yang menginginkan Trenggalek menjadi lebih baik.

Hadir dalam Festival 2015 di Trenggalek bersama pemuda lainnya, ia bertemu dengan Emil Dardak. Dengan karakter dan semangat yang dimiliki Gus Ipin, membuat Emil memilihnya menjadi pasangan untuk maju ke Pilkada Trenggalek 2015.

Beberapa program prioritas untuk membangun Trenggalek dicanangkan secara mantap oleh pasangan ini.

Sempat Drop Out dari Kampusnya

Karena kesibukannya yang tersita mengurus pilkada, ia sempat di DO (drop out) dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya. Pasalnya ia tidak menyelesaikan dua mata kuliah wajib yaotu Metopel dan Statistika Bisnis.

Walaupun ia di DO, namun ia tetap aktif dalam forum-forum terkait gerakan perekonomian pemuda. Dengan terus aktifnya ia di kehidupan masyarakat membuatnya menjadi pengusaha muda di bidang perabotan rumah tangga yang berhasil mengembangkan sejumlah pedagang-pedagang kecil menengah dengan menyediakan lapangan pekerjaan.

Punya Komitemen dan Narasi Kuat

Sebagai sosok muda yang berkarakter, ia menyampikan bahwa untuk menjadi kepala daerah atau wakil masyarakat di usia muda harus memiliki komitmen yang kuat dan kedekatan dengan rakyat.

“Yang harus ada dalam diri calon pemimpin adalah komitmen yang kuat. Harus banyak memikirkan kenapa terjun ke dunia politik saat usia muda dan kenapa harus melibatkan diri di masyarakat mulai dari sekarang,” ujar Cak Ipin di Hotel Yello Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa 2 September 2018 saat menghadiri workshop pemenangan caleg DPR RI tingkat provinsi sampai DPRD kabupaten dan kota.

Politik, dalam benak Gus Ipin, adalah cara yang bisa mengubah kondisi keluarga-keluarga yang senasib dengannya. Atas dorongan itu, dia aktif di dunia pergerakan mahasiswa sampai akhirnya menjadi kader PDI Perjuangan.

Menghilangnya Gus Ipin Masih Misteri

Mulai mangkirnya Gus Ipin dari tugas pemerintahannya sempat membuat jajaran pemerintahan Trenggalek resah, khususnya Bupati Trenggalek sendiri, Emil Dardak.

Tak diketahui keberadaannya, rupanya keluarga Gus Ipin pun mengatakan hal yang sama. Kabag Humas Pemkab Trenggalek, Triadi Admojo mengatakan bahwa tim dari Trenggalek masih mencari informasi tersebut.

"Adapun terkait dugaan perjalanan ke luar negeri, Pemkab tidak dapat memastikannya. Karena sejauh ini tidak ada permohonan dan pengurusan izin perjalanan dinas ke luar negeri dari wakil bupati." Ujarnya. Kemudian PJ Sekda Trenggalek, Pariyo bersama pejabat lainnya melakukan penelaahan dan penggalian informasi, khususnya dari tim protokol. Termasuk dari ajudan Ipin.

Bupati Trenggalek, Emil Dardak sempat memberikan kabar ini ke Gubernur Soekarwo. "Ini (laporan) akan menjadi bahan laporan ke Mendagri (Menteri Dalam Negeri)," ucap Soekarwo di Gedung Grahadi Surabaya.

Ia menambahkan bahwa surat teguran pertama akan dilaporkan ke Mendagri. Jika dari surat teguran pertama tidak digubris oleh Gus Ipin, maka akan ditindak lanjuti dengan dikeluarkannya surat teguran kedua.

Klarifikasi dari Gus Ipin

Setelah lama tak ada kabar, Nur Arifin, akhirnya memberi klarifikasi. Dia mengaku sejak dikabarkan hilang, dirinya berada di sebuah negara di Benua Eropa.

Lewat akun Instagramnya, Arifin mengaku melakukan perjalanan di Eropa dari 11-19 Januari.

"Terimakasih untuk para cendekiawan Indonesia yang beruntung menjadi sebagian kecil masyarakat Indonesia yang bisa "study overseas", salah satunya @ratihtwi wanita asal Trenggalek yang membukakan mata saya akan optimisme Trenggalek kedepan," ucap dia seperti dikutip dari akun Instagramnya yang diposting, Selasa pagi.

Nur Arifin menjelaskan perjalanannya itu bukan dalam rangka dinas melainkan inisiatif pribadi dan atas biaya sendiri.

View this post on Instagram

Terimakasih untuk para cendekiawan Indonesia yang beruntung menjadi sebagian kecil masyarakat Indonesia yang bisa "study overseas", salah satunya @ratihtwi wanita asal Trenggalek yang membukakan mata saya akan optimisme Trenggalek kedepan. - Ini sebagian perjalanan saya dari tanggal 11-19 di Eropa. Bukan perjalanan dinas tapi inisiatif pribadi dengan biaya pribadi. Saya sadar bukan siapa-siapa dan tidak punya kemampuan apa-apa untuk membawa perubahan. Tetapi bertemu mereka dan melihat dunia luar memberi tambahan energi untuk saya. Dan saya percaya silaturahmi dengan mereka bisa memberikan manfaat untuk Indonesia kedepan. - Mohon maaf juga atas semua berita yang meresahkan masyarakat, bahkan ada yang khawatir dikira saya diculik, haha. Iya, diculik istri saya @novitamochamad - Adapun mekanisme birokrasi sudah dijalankan dengan tepat oleh Pemkab beserta seluruh jajaran merespon kepergian saya. - Yang kangen-kangen pagi ini silahkan merapat kita Istigosah bersama di Std. Menak Sopaal ya! Merdeka! (Ps: Please gak usah komen bahasa inggrisnya belepotan, hehe. cc moderator @moch_achir)

A post shared by Mochamad Nur Arifin (@avinml) on

"Saya sadar bukan siapa-siapa dan tidak punya kemampuan apa-apa untuk membawa perubahan. Tetapi bertemu mereka dan melihat dunia luar memberi tambahan energi untuk saya. Dan saya percaya silaturahmi dengan mereka bisa memberikan manfaat untuk Indonesia kedepan."

Arifin juga meminta maaf atas semua berita yang meresahkan masyarakat, bahkan ada yang khawatir dia diculik.

"Mohon maaf juga atas semua berita yang meresahkan masyarakat, bahkan ada yang khawatir dikira saya diculik. Iya, diculik istri saya @novitamochamad," kata dia.

Sementara soal mekanisme birokrasi, Arifin mengaku sudah menjalankannya dengan memberitahu tentang kepergiannya itu.

"Dijalankan dengan tepat oleh Pemkab beserta seluruh jajaran merespon kepergian saya. Adapun mekanisme birokrasi sudah dijalankan dengan tepat oleh Pemkab beserta seluruh jajaran merespon kepergian saya," kata Nur Arifin.

Sebelumnya pada 19 Januari 2019, Nur Arifin resmi disebut meninggalkan tugas sebagai Wakil Bupati Trenggalek tanpa keterangan, sebagaimana tercantum dalam surat Gubernur Jawa Timur yang diumumkan pada Senin, 21 Januari 2019.

 

Reporter: Loudia Mahartika

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya