Liputan6.com, Jakarta - Hari Lahir ke-73 Muslimat NU dirayakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (27/1/2019). Sebanyak 999 santri dari Pondok Pesantren Sabilil Muttaqin, Takeran, Magetan, Jawa Timur, meriahkan Para santri menggunakan pakaian yang umum digunakan para penari sufi yaitu tunik dan tenur.
Sebagai penutup kepalanya sebagian putra menggunakan topi panjang, sebagian lagi menggunakan peci hitam. Sementara santri perempuan hanya menggunakan kerudung.
Baca Juga
Tarian yang dipentaskan di hadapan 100 ribu orang tersebut akan dicatat sebagai rekor oleh Museum Rekor Indonesia (Muri).
Advertisement
Penampilan pertama dimulai pukul 06.00 WIB dengan diiringi musik Majelis Sholawat Baitul Mustofa YPM Sidoarjo yang membawakan shalawat Sunan Kalijogo.
Para ibu muslimat NU sangat antusias dengan penampilan para penari sufi, mereka pun mendekati para penari untuk sekadar menikmati tarian dari dekat atau mengabadikan tarian tersebut. Mereka juga ikut melantunkan shalawat Sunan Kalijogo yang terdengar dari seluruh penjuru stadion.
Para penari sufi akan tampil kembali setelah Presiden RI Joko Widodo hadir ke perhelatan Hari Lahir ke-73 Muslimat NU tersebut. Mereka akan kolabotasi bersama Habib Anis Syahab dengan lagu Deen Assalam dan Assalaamualaik.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ratusan Ribu Jemaah
Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat sejak Minggu dini hari, mulai dipenuhi oleh ribuan jemaah Muslimat Nahdlatul Ulama ( NU) yang berdatangan dari berbagai daerah di Tanah Air, untuk merayakan acara Harlah NU.
"Kami berangkat dari rumah bada subuh (Sabtu)," kata Hajjah Puti (50) di depan akses masuk GBK di Senayan, Jakarta Pusat, Minggu dini hari (27/1/2019) seperti dilansir Antara.
Menurut jemaah yang berasal dari Madiun, Jawa Timur ini, dirinya berangkat bersama kelompok Simaan Alquran dari daerahnya khusus untuk mengikuti Harlah NU di GBK ini.
Hal serupa juga disebutkan oleh Elvy (47), yang menyatakan bahwa rombongannya berangkat dari Jawa Timur pada Sabtu pagi. Rombongan, ujar Elvy, sampai di Jakarta pada petang hari dan pertama bergerak menuju ke Masjid Istiqlal untuk berberes diri sebelum berangkat ke GBK.
Berdasarkan pantauan, rombongan jemaah Muslimat NU berasal dari berbagai daerah, dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan daerah lainnya. Untuk masuk ke dalam arena GBK juga harus mengantre karena banyak rombongan yang datang dan masuk secara bersamaan pada waktu dini hari ini.
Mereka semua akan mengikuti acara Harlah NU yang dimulai dengan penyelenggaraan Shalat Tahajud, Shalat Hajat, Istighotsah dan Tahlil, yang dipimpin KH Asep Syaifuddin Chalim.
Kemudian, Shalat Subuh berjamaah, 1000 Khotmil Quran Rekor Dunia Muri, dan Perform 999 Tarian Sufi Rekor Dunia.
Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan hadir sekitar Pukul 08.50 WIB nanti. Acara ini juga akan ada tausiyah dan sambutan dari Ketua PBNU Said Aqil Siradj dan Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa.
Sebanyak 100 ribu anggota dan pengurus Muslimat NU diperkirakan hadir dalam acara Hari Lahir ke-73 Muslimat NU.
"Diperkirakan yang hadir bisa sampai sekitar 100.000 orang," kata salah seorang Banser, Sugiono, di kawasan GBK.
Menurut dia, bila satu bus dapat memuat sekitar 50 orang, maka akan ada sekitar 2.000 bus di sekitar kawasan GBK.
Ia juga mengungkapkan, dari sekitar 100.000 orang itu berangkat dari berbagai daerah, misalnya yang berangkat dari Jawa Timur pada waktu Sabtu pagi hari, dan yang berangkat dari Jawa Tengah pada waktu Sabtu siang atau sore.
Sugiono menuturkan, acara tahajud dan doa bersama antara lain dengan harapan untuk keselamatan bangsa secara keseluruhan serta agar bencana alam dapat dijauhkan dari Indonesia.
Advertisement