Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto optimistis Pemilu 2019 akan berjalan dengan aman, tertib, dan lancar. Apalagi aparat Polri dan TNI telah memiliki pengalaman mengamankan Pilkada Serentak di beberapa daerah.
Selain itu, aparat keamanan juga telah membuat indeks kerawanan Pemilu sejak enam bulan sebelum penyelenggaraan.
"Semua sudah dipetakan, kemudian dari peta itu ada waktu 6 bulan untuk kita netralisir kerawanan itu," ujar Wiranto usai memberi arahan pada Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Selasa (29/1/2019).
Advertisement
Dengan begitu, diharapkan sudah tidak ada lagi kerawanan berarti yang terjadi saat pelaksanaan Pemilu. "Itu sudah zero (kerawanan), itu kita harapkan. Walaupun kadang kala tidak mungkin, tapi bisa kita tekan sehingga kemungkinan ancaman sangat kecil," tuturnya.
Bukan hanya aparat keamanan, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) juga sudah membuat indeks kerawanan Pemilu dari aspek penyelenggaraannya. Seperti soal daftar pemilih tetap (DPT) hingga persoalan logistik Pemilu yang belum beres.
"Jadi dua-duanya (indeks kerawanan dari Bawaslu dan Polri) setelah kita gabungkan, maka insyaallah Pemilu 2019 ini juga aman, tertib, lancar, dan sukses," kata Wiranto.
Kendati, partisipasi dari para pimpinan parpol dan masyarakat juga sangat diperlukan dalam menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan ini. "Karena sejauh apapun para petugas, pemangku kepentingan ini berusaha, tatkala di sana sendiri tidak mau, gimana?"
Manfaatkan Momentum
Karena itu, mantan Panglima ABRI itu meminta seluruh elite parpol dan masyarakat memanfaatkan momentum Pemilu 2019 ini sebagai ajang berdemokrasi yang baik.
"Bukan sebagai ajang konflik, bukan sebagai suatu kesempatan untuk saling membenci, menjelekkan, menista, bukan. Tapi saling berkompetisi untuk menghasilkan pemimpin yang berkualitas ke depan," ucap Wiranto.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement