Polisi Kembali Periksa Dahnil Anzar Terkait Dana Kemah Kemenpora Hari Ini

Rencananya Dahnil Anzar akan dimintai keterangan sekitar pukul 10.00 WIB hari ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Feb 2019, 09:06 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2019, 09:06 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak. (Merdeka.com/Nur Habibie)
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak. (Merdeka.com/Nur Habibie)

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya akan memanggil mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar untuk menjalani pemeriksaan lanjutan terkait kasus dugaan penyelewengan dana kemah dan apel Pemuda Islam Indonesia.

"Agendanya demikian ya (meminta keterangan Dahnil)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Kamis (7/2/2019).

Rencananya Dahnil Anzar akan dimintai keterangan sekitar pukul 10.00 WIB hari ini. Meski begitu, Argo belum bisa menjelaskan secara rinci keterangan apa yang akan dimintai oleh penyidik saat pemeriksaan.

"Kita tunggu saja (hasil pemeriksaan)" ujarnya.

Polda Metro Jaya menduga ada perbuatan melawan hukum pada kegiatan Kemah Pemuda Islam Indonesia yang digelar di pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta pada Desember 2017. Polisi mencium aroma korupsi pada kegiatan yang diinisiasi Kementerian Pemuda dan Olahraga itu.

Sejauh ini, selain Dahnil Anzar Simanjuntak, polisi telah memeriksa Ketua Kegiatan Kemah Pemuda Islam Indonesia dari Pemuda Muhammadiyah Ahmad Fanani, Ketua Kegiatan dari GP Ansor Safaruddin, dan Abdul Latif dari Kemenpora.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Penjelasan Dahnil

Dahnil Anzar menjelaskan, soal awal mula kasus ini terjadi.

Awalnya, pada September 2017 lalu ia dipanggil oleh Menpora Imam Nahrawi. Dia bersama Ketua Umum GP Ansor Gus Yaqut diundang untuk mendiskusikan sejumlah hal mengenai kondisi kebangsaan terkini kala itu.

"Kemudian kami berdiskusi di situ. Pak Menpora prinsipnya menyampaikan kekhawatiran beliau terkait dengan potensi konflik horizontal yang semakin meluas karena isu Anti-Pancasila, ada isu anti toleransi, kemudian ada tudingan pemerintah Pak Jokowi anti Islam," kata Dahnil di Polda Metro Jaya,Jakarta, Jumat, 23 November 2018 malam.

Saat itu, Imam meminta saran kepada Dahnil dan Gus Yaqut untuk membuat situasi lebih kondusif lagi. Imam meminta agar dibuat suatu kegiatan yang bisa dilakukan bersama antara Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor.

"Salah satu upaya yang ingin beliau lakuka mempersatukan secara simbolik antara GP Ansor dengan Pemuda Muhammadiyah, maka Pak Imam menawarkan dan mengajak bisa enggak, bikin kegiatan bersama yang difasilitasi oleh Menpora melibatkan GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah," ujar dia Dahnil Anzar.

Namun, Dahnil saat itu tak langsung memberikan jawaban secara langsung. Karena Dahnil harus mendiskusikan hal itu terlebih dahulu kepada PP Pemuda Muhammadiyah dan PP Muhammadiyah.

Pemuda Muhammadiyah kemudian menggelar rapat dan menunjuk Ahmad Fanani sebagai ketua dalam kegiatan tersebut. Pemuda Muhammadiyah juga mengusulkan kegiatan yang akan digelar bersama bernama pengajian akbar GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah.

Namun, pada akhirnya kegiatan itu ternyata dinamai oleh Kemenpora RI sebagai apel dan kemah pemuda Islam di Prambanan. Dan saat itulah Pemuda Muhammadiyah juga diberikan anggaran Rp 2 miliar untuk memobilisasi peserta oleh Kemenpora RI.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya