Achmad Zaky: Jokowi Minta Masyarakat Tak Uninstall Aplikasi Bukalapak

CEO Bukalapak Achmad Zaky menyebut, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta masyarakat tak uninstall aplikasi Bukalapak.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 16 Feb 2019, 11:55 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2019, 11:55 WIB
Presiden Jokowi Hadiri HUT ke-9 BukaLapak
Presiden Joko Widodo menerima tumpeng dari Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky selama acara hari ulang tahun (HUT) ke-9 BukaLapak di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (10/1). (Liputan6.com/HO/Biropers)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Bukalapak Achmad Zaky menyebut, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta masyarakat tak meng-uninstall aplikasi Bukalapak. Hal ini menyusul munculnya gerakan #UninstallBukalapak yang trending di Twitter, usai cuitan Zaky soal 'Presiden Baru'.

"Pak Presiden sampaikan bahwa nanti akan disampaikan jangan uninstall (aplikasi) Bukalapak karena karya Indonesia harus didukung," ujar Zaky usai bertemu Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Sabtu (16/2/2019).

Menurut dia, Jokowi sangat mendukung karya anak bangsa yang berbasis inovasi. Bahkan, keduanya juga tentang rancangan pemerintah membuat Indonesia maju berbasis inovasi.

"Saya apresiasi apa yang dilakukan pemerintah dan pemerintah sudah punya plan membuat Indonesia maju berbasis inovasi," ucap Zaky.

Pada pertemuan itu, Zaky juga meminta maaf kepada Jokowi serta melurusakan cuitannya tentang 'Presiden Baru'. Pertemuan antara Zaky dan Jokowi berlangsung tertutup.

"Tadi saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden yang sudah meluangkan waktunya untuk bertemu dengan saya, mengudang saya. Secara pribadi, saya tadi mengucapkan minta maaf kepada Bapak dan meluruskan juga yang kemarin," kata CEO Bukalapak.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Cuitan Zaky

Sebelumnya, dalam akun twitternya, Achmad Zaky berbicara soal revolusi industri 4.0 di akun Twitternya. Zaky menyebut omong kosong Industri 4.0 jika budjet research & development (R&D) Indonesia masih jauh dibanding negara lain. Dalam data yang dia sodorkan, Indonesia jauh tertinggal dari Singapura dan Malaysia.

"Omong kosong Industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD) 1. US 511B 2. China 451B 3. Jepang 165B 4. Jerman 118B 5. Korea 91B 11. Taiwan 33B 14. Australia 23B 24. Malaysia 10B 25. Spore 10B 43. Indonesia 2B. Mudah2an presiden baru bisa naikin," tulis Zaky.

Cuitan tersebut kemudian dihapus Zaky lantaran menuai reaksi dari pendukung capres Jokowi. Zaky sendiri sudah meminta maaf. Dia mengaku menyesal dan khilaf serta minta dibukakan pintu maaf selebar-lebarnya.

Ia menegaskan bahwa twitnya itu tidak bermaksud untuk mendukung atau tidak, satu calon presiden tertentu, melainkan ajakan untuk bersama membangun Indonesia melalui penelitian dan pengembangan ilmiah.

"Selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial. Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya," tulisnya.

Zaky mengatakan, dirinya sangat memperhatikan kemajuan industri teknologi di Indonesia. Investasi dalam bidang riset dan Sumber Daya Manusia (SDM) tingkat tinggi diharapkan bisa menjadi salah satu pendorong kemajuan Indonesia.

Ia pun berterima kasih atas kebijakan, serta dukungan pemerintah Indonesia yang diberikan selama ini kepada Bukalapak.

"Bukalapak dengan ini pula menyatakan akan terus berkomitmen untuk membangun Indonesia melalui teknologi," ungkapnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya