4 Fakta tentang Ledakan Bom Sibolga

Tak terhindarkan, bom Sibolga yang meledak di rumah terduga teroris tersebut, melukai aparat Densus 88 Antiteror Polri.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 13 Mar 2019, 11:22 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2019, 11:22 WIB
Ilustrasi Bom
Ilustrasi Bom

Liputan6.com, Sibolga - Aparat Densus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris di Sibolga, Sumatera Utara, pada Selasa, 12 Maret 2019. Namun nahas, saat penangkapan, justru terjadi ledakan di dalam rumah.

Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal, operasi penangkapan terhadap terduga teroris Sibolga itu bernama Husain alias Abu Hamzah itu dilakukan sejak sekitar pukul 14.23 WIB. Tak berselang lama, sebuah ledakan diduga bom terjadi dari dalam rumah.

"Saat akan dilakukan pengecekan awal di rumah pelaku, sekitar pukul 14.50 WIB terjadi bom meledak yang melukai petugas," ujar Iqbal melalui keterangan tertulis, Jakarta, Selasa (12/3/2019).

Tak terhindarkan, bom yang meledak tersebut melukai aparat Densus 88 Antiteror Polri. Saat kejadian, warga sekitar langsung berhamburan ke luar rumah.

Berikut hal-hal tentang bom Sibolga yang meledak dan melukai petugas, dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

1. Warga Panik dan Berhamburan

Ilustrasi ledakan bom
Ilustrasi ledakan bom (iStockPhoto)

Ledakan terjadi di Jalan Cendrawasih, Kelurahan Pancuranbambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara (Sumut). Warga sekitar pun panik atas insiden mengejutkan tersebut.

Berdasarkan video yang beredar di media sosial, warga berhamburan usai suara ledakan. Mereka berlari keluar rumah dan menjauhi area yang diduga menjadi lokasi sumber ledakan.

Warga sekitar, Ani, menyebut ledakan itu diperkirakan terjadi pukul 15.30 WIB.

"Belum tahu apa ledakannya itu, tapi keras kali kami langsung keluar rumah," ujar Ani seperti dilansir dari Jawapos, Selasa, 12 Maret 2019.

 

2. Lukai Polisi

Densus 88 Antiteror
Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggeledah rumah mertua terduga teroris Bekasi, di Ledoksari RT 8 RW 10 Pajang, Laweyan, Solo. (Fajar Abrori/Liputan6.com)

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal menyampaikan, ada petugas kepolisian yang terluka saat aparat Densus 88 Antiteror Polri melakukan upaya penangkapan terhadap terduga teroris di Sibolga, Sumatera Utara, siang tadi.

Menurut Iqbal, aparat tersebut terkena dampak ledakan dari dalam rumah terduga pelaku.

"Sekitar pukul 14.50 WIB terjadi bom meledak yang melukai petugas," tutur Iqbal.

 

3. Terkait Penangkapan Terduga Teroris di Lampung

Aksi Serangan Teroris
Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

Penyergapan terduga teroris di Sibolga tersebut merupakan hasil pengembangan dari penangkapan terduga teroris di Lampung pada Sabtu, 9 Maret 2019 lalu.

"Penangkapan di Sibolga ini murni pengembangan dari penangkapan di Lampung kemarin," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal.

Iqbal mengatakan, Densus 88 Antiteror Polri telah cukup lama memantau pergerakan para terduga teroris yang disinyalisasi berafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu.

Polisi akhirnya menangkap terduga teroris berinisial R alias Putra Syuhada di rumahnya di Lampung pada Sabtu lalu. Penangkapan itu berhasil dilakukan berkat kerja sama dari orangtuanya terduga pelaku yang tak ingin anaknya terjerumus di dunia terorisme.

"Seorang pelaku sudah ditangkap kemarin di Lampung. Densus lanjut mengembangkan ke Sibolga untuk menangkap tersangka lain jaringan Lampung tersebut," ucap Iqbal.

 

4. Tidak Terkait Pemilu 2019

Pelipatan Surat Suara KPU Jakarta Pusat
Pekerja menyelesaikan pelipatan surat suara Pemilihan Umum 2019 di gudang logistik KPU Jakarta Pusat, Selasa (19/2). Nantinya surat suara itu akan didistribusikan sebelum penyelenggaraan Pemilu 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Penangkapan terduga teroris di Sibolga dilakukan jelang rencana kunjungan Presiden Joko Widodo ke Sibolga akhir pekan nanti.

Terkait hal itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal mengatakan, aparat keamanan telah memiliki standar operasi prosedur (SOP) dalam mengamankan Presiden dari berbagai ancaman.

"Pengamanan terhadap Presiden sudah ada SOP-nya, termasuk dari ancaman teroris," ujar Iqbal.

Namun Iqbal tidak menyebutkan, penyergapan rumah terduga teroris itu semata-mata untuk mengamankan rencana kunjungan Jokowi.

Jenderal bintang dua itu juga memastikan, penangkapan terduga teroris itu tidak ada kaitannya dengan situasi politik saat ini. Operasi itu dilakukan berdasarkan mitigasi terhadap ancaman teror yang dilakukan aparat.

"Penangkapan kasus teror di Sibolga tidak ada kaitan dengan Pemilu. Densus sudah menjejajaki kelompok ini beberapa waktu yang lalu. Seorang pelaku sudah ditangkap kemarin di Lampung," kata Iqbal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya