Menristekdikti Dorong Mahasiswa Jadi Entrepreneur Muda

Kemenristekdikti juga menyediakan berbagai program pembinaan dan kompetisi kewirausahaan yang dapat diikuti mahasiswa, yakni seperti Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 09 Apr 2019, 10:34 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2019, 10:34 WIB
Menristekdikti Mohamad Nasir
Menristekdikti Mohamad Nasir (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendorong mahasiswa untuk menggali potensi kewirausahaan dalam dirinya selama berkuliah. Hal ini agar mereka dapat menciptakan lapangan kerja setelah lulus.

Ia mengatakan, Kemenristekdikti juga menyediakan berbagai program pembinaan dan kompetisi kewirausahaan yang dapat diikuti mahasiswa, yakni seperti Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia.

"Melalui Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti, saya buat program kewirausahaan. Tujuannya biar mereka dapat berlatih di dalam kampus. Setelah mereka berlatih, nanti setelah lulus mereka bisa berinovasi dengan teknologi yang mereka miliki. Mereka bisa menjadi entrepreneur muda," ungkap Nasir di Universitas Nahdlatul Ulama (Unusida), Sidoarjo, Senin (8/4/2019) melalui keterangan tertulis.

Ia menyatakan, dunia orang tua dengan pemuda Indonesia saat ini sudah berbeda. Ada persaingan antara teknologi dengan tenaga kerja manusia yang membuat kebutuhan lowongan pekerjaan berubah.

"Dunianya berbeda sekali. Anak muda sekarang itu biasanya di dalam kerja, satu tahun, dua tahun pindah. Mereka mencari jati diri untuk membentuk entrepreneur muda dan itu harus kita dorong. Jangan diarahkan jadi seperti orang tuanya saja, atau harus jadi PNS saja," tutur Nasir.

Selama pemerintahan lima tahun terakhir, Nasir juga berbangga karena mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi telah menjadi kalangan yang dominan dalam kesuksesan program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Kemenristekdikti. Program ini sendiri sudah melahirkan 1307 startup berbasis teknologi.

"Iran untuk menjadikan startup seribu perlu sepuluh tahun. Indonesia mencapai 1300 startup hanya dalam masa lima tahun pemerintahan Presiden Jokowi," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Sidoarjo, SaifuI Ilah juga menyampaikan agar mahasiswa mencari kemampuan yang tidak bisa digantikan oleh mesin, yaitu kreativitas.

"Karena kemajuan teknologi informasi bergerak dengan cepat dan mengubah dunia secara modern di berbagai bidang. Kegiatan industri akan dialihkan ke teknologi digital. Hanya kreativitas yang tidak bisa tergantikan oleh mesin. Kreativitas menjadi kunci dari kemandirian,” ucapnya.

“Nanti diharapkan akan semakin banyak muncul para wirausahawan wirausahawati muda yang dapat membantu memecahkan masalah sumber daya manusia di masa yang akan datang," ia mengakhiri.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Apresiasi Bidikmisi

Menristekdikti, Mohamad Nasir.
Menristekdikti, Mohamad Nasir. Liputan6.com/Andina Librianty

Rektor Unusida, Fatkul Anam menambahkan, dirinya mengapresiasi dukungan Kemenristekdikti bagi pengembangan mahasiswa di perguruan tingginya yang baru berumur empat tahun itu. Salah satunya melalui alokasi beasiswa Bidikmisi yang mencapai 300 penerima dari empat angkatan pertama Unusida.

"Harapan kita bersama di masa yang akan datang semoga kuota Bidikmisi untuk mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo ini dapat ditambah lebih banyak lagi. Seiring dengan manfaat yang diperoleh terutama bagi anak-anak kita dari pesantren yang kurang mampu yang mempunyai keinginan luar biasa berkuliah di perguruan tinggi," Fatkul mengatakan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya