Cara Kemnaker Tingkatkan Pembangunan SDM Bidang Ketenagakerjaan

Massifikasi pelatihan lainnya di BLK sebagai upaya peningkatan daya saing manusia Indonesia yakni memberikan triple skilling: skilling,

oleh stella maris diperbarui 10 Apr 2019, 16:37 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2019, 16:37 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi: Tahun Ini 1000, Tahun Depan Minimal 3000 BLK di Pesantren. (foto: dok. Kemnaker)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi mengarahkan agar Kementeria Ketenagakerjaan (Kemnaker) memprioritaskan pembangunan SDM. Kemnaker juga diharapkank semakin masif melakukan vokasi. 

Sekjen Kemnaker dalam sambutannya yang dibacakan oleh Karo Humas Kemnaker Soes Hindharno pada acara Press Tour dengan tema Sinergi Pers dan Pemerintah dalam Pembangunan SDM Indonesia di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (10/4) mengatakan bahwa konsistensi keseriusan Kemnaker dalam pelatihan, diperlihatkan dengan melakukan beberapa terobosan, yaitu massifikasi pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK), pemagangan terstruktur dan sertifikasi uji kompetensi.

Soes menambahkan massifikasi pelatihan lainnya di BLK sebagai upaya peningkatan daya saing manusia Indonesia yakni memberikan triple skilling: skilling, up-skilling dan re-skilling. Skilling untuk angkatan kerja yang ingin mendapatkan skill. Up-skilling untuk pekerja yang ingin meningkatkan skill, re-skilling untuk pekerja yang ingin mendapatkan keterampilan baru.

"Triple skilling tersebut untuk memastikan agar daya saing tenaga kerja lebih baik dan sesuai dengan perubahan di pasar kerja, " katanya.

Soes menegaskan untuk mendekatkan akses pelatihan vokasi kepada masyarakat, pemerintah juga membangun BLK Komunitas. Pada 2017 dengan 50 BLK Komunitas, dan meningkat setahun berikutnya menjadi 75 BLK Komunitas. "Pada 2019 naik menjadi 1.000 BLK Komunitas berbasis pesantren, " ujar Soes Hindharno.

Soes menegaskan memasuki industri 4.0 dan teknologi digital, persaingan bisnis dan pembangunan yang semula banyak bertumpu pada pemanfaatan sumber daya alam, bergeser pada persaingan pada penguasaan teknologi informasi dan kompetensi angkatan kerja yang membutuhkan SDM berkualitas.

"Saya yakin bahwa SDM Indonesia tidak kalah, bila dibandingkan dengan negara lain, maka kita harus bersemangat meningkatkan potensi diri, " katanya.

Kondusif

Kadisnakertrans Sulsel Agustinus Appang menyambut positif situasi ketenagakerjaan di Sulsel berjalan kondusif selama tiga tahun terakhir. Dewan Pengupahan yang terdiri dari unsur Apindo, SP/SB, pemerintah dan akademisi, meskipun berbeda pandangan tetap happy.

"Saya senang perkembangan serikat pekerja di Sulsel tiga tahun terakhir ini. Tiga tahun terakhir ada kepuasan tersendiri menghadapi secara langsung dengan buruh/pekerja, " katanya.

Agustinus Lappang mengatakan dari hasil pantauannya, dalam berbagai diskusi di dewan pengupahan dan tripartit berjalan kondusif. "Satu minggu terakhir ini tidak ada persoalan atau riak-riak kecil persoalan serikat pekerja atau demo buruh di kabupaten/kota Sulsel, " ujarnya

Sedangkan Asadiah dalam paparannya mengungkapkan target BLK Makassar untuk menggelar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) tahun 2019 sebanyak 1.317 paket dengan 21.072 orang dan target sertifikasi sekitar 15.632 orang termasuk BLK Bantaeng sebanyak 90 paket.

"BLK Makassar target 225 paket dengan 3600 orang. Sedangkan UPTD BLK Binaan 774 paket/12.834, " kata Asadiah.

Sebelum dialog interaktif, rombongan wartawan Kemnaker menyempatkan kunjungan ke BLK Makasaar. Didampingi Plt. Kepala BLK Makassar Asadiah, 40 lebih awak media melakukan peninjauan ke workshop kejuruan otomotif, las, manufaktur perkakas, manufaktur CNS, listrik dan konstruksi.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya