Erupsi Gunung Agung Tak Ganggu Aktivitas Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Bali

Laporan pos pengamatan Gunung Agung, erupsi terjadi pada pukul 03.21 WITA.

oleh Maria Flora diperbarui 22 Apr 2019, 07:26 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2019, 07:26 WIB

Fokus, Bali - Pasca-erupsi Gunung Agung, sejumlah wilayah di Kota Denpasar, Bali, dilanda hujan abu. Kendati demikian akitivitas penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai masih berjalan normal.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Senin (22/4/2019), satu lokasi yang terpapar hujan abu Gunung Agung adalah kawasan Peguyangan, Denpasar Utara. Padahal, daerah ini berjarak sekitar 45 kilometer dari Gunung Agung di Karangasem.

Paparan abu mulai terlihat pada pukul 05.00 hingga 06.00 pagi.

Meski erupsi Gunung Agung sudah sering terjadi, namun baru kali ini hujan abu melanda Denpasar. Selain di Denpasar Utara, sejumlah warga melaporkan hujan abu hampir terlihat di seluruh Denpasar.

"Sebelumnya di sini belum pernah terpapar hujan abu," kata warga bernama Usman.

"Bapak-bapak dan ibu-ibu heboh motornya kena debu, masih belum terpikirkan apa yang terjadi, kemudian baru dibilang Gunung Agung erupsi lagi," ucap warga bernama Era.

Laporan pos pengamatan Gunung Agung, erupsi terjadi pada pukul 03.21 WITA. Abu setinggi 2.000 meter keluar dari puncak Gunung Agung.

Sementara itu, paparan abu sempat masuk ke area udara Bandara Ngurah Rai setinggi 500 meter dari permukaan tanah. Namun, sudah terurai di udara sehingga dinilai tidak membahayakan bagi penerbangan.

"Penerbangan tetap aman, di atas udara Bandara Ngurah Rai terdapat abu vulkanik setinggi 500 meter, namun itu sudah terurai," jelas Kabag Komunikasi dan Hukum Bandara I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim.

Sepanjang Minggu, 21 April kemarinsuasana terminal keberangkatan internasional Ngurah Rai tampak normal. Tidak ada penerbangan yang dibatalkan akibat erupsi Gunung Agung.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya