Usai Dilantik, Murad Ismail Janji Moratorium Pertambangan di Maluku

Murad Ismail-Barnabas Orno telah dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku masa jabatan 2019-2024 oleh Presiden Jokowi di Istana Negara.

oleh Ika DefiantiLiputan6.com diperbarui 24 Apr 2019, 17:29 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2019, 17:29 WIB
Murad Ismail
Ketua KPU Maluku Rivan Kubangun saat menyerahkan berkas hasil pemeriksaan pendaftaran kepada Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Irjen Murad Ismail-Barnabas Orno. (Liputan6.com/Abdul Karim)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan ucapan selamat kepada Murad Ismail-Barnabas Orno yang baru saja dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku masa jabatan 2019-2024. Tidak ada pesan khusus yang disampaikan Jokowi untuk keduanya.

"Presiden hanya mengatakan selamat. Beliau sangat senang karena hari ini beliau bisa melantik kami berdua," ucap Murad Ismail di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Murad Ismail menjelaskan usai dilantik, dia bersama wakilnya akan menjalankan tugas sebagai kepala daerah.

Ada sejumlah program prioritas yang harus dilaksanakan segera. Yakni pengentasan kemiskinan, mengurangi pengangguran, memperbaiki pelayanan publik dan moratorium pertambangan.

Khusus pertambangan, Murad Ismail mengaku akan bertindak tegas. Dia akan menutup ruang bagi investor pertambangan di Maluku dalam batas waktu tertentu.

Sembari memoratorium aktivitas pertambangan, Murad Ismail bakal mengkaji perlunya pertambangan di kawasan Seribu Pulau itu.

"Banyak sekali investor yang di Maluku, tapi di bawah tangan dan tertutup. Ini yang akan saya buka. Dan begitu saya dengan beliau (Barnabas Orno) ini dilantik semua investor masalah pertambangan kita harus bikin terbuka atau transparan. Dan sekarang kita moratorium dulu. Semua investor di Maluku kita moratorium," kata Murad Ismail.

 

Tingkatkan Kesejahteraan

Selain itu, Murad Ismail berjanji meningkatkan kesejahteraan masyarakat Maluku. Mantan Kakor Brimob Polri ini juga bertekad menjaga sumber daya alam (SDA) Maluku dari gangguuan pihak luar.

“Itu tujuan mulia kita. Itu mimpi kami berdua untuk Maluku sejajar dengan provinsi-provinsi lain. Maluku selama ini tertinggal jauh sekali dari Papua, dari mana-mana. Ini kita akan kembalikan agar sejajar dengan provinsi-provinsi lain,” kata dia.

 

Reporter: Titin Suprihatin

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya