Liputan6.com, Jakarta - Ketua RW 007 Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Sari Budi Handayani mengungkapkan bahwa bantuan nasi bungkus masih kurang untuk memenuhi jumlah korban banjir di wilayahnya. Dapur umum yang ada hanya mampu menyediakan 200 nasi bungkus sekali masak. Padahal menurutnya, di wilayahnya ada sekitar 1.325 jiwa korban banjir yang perlu mendapatkan makanan.
"Memang ada bantuan 300 nasi bungkus dari Dinsos. 200 tambah 300 hanya 500, masih kurang sekitar 800-an lagi," katanya di lokasi banjir, Minggu (28/4/2019).
Sari mengaku bahwa dapur umum di sana sangat membutuhkan tenaga untuk memasak.
Advertisement
"Bahan mentah ada, tapi yang masak kurang. Tenaga di sini tidak terbiasa masak cepat," tuturnya.
Ia menuturkan biasanya ada tenaga bantuan yang membantu mereka untuk masak, namun mungkin karena banjirnya baru, maka tenaga bantuan belum ada.
"Ya kami butuh subsidi nasi bungkus.," kata Sari.
Tahun-tahun sebelumya, Sari mengatakan kalau Palang Merah Indonesia (PMI) ikut terlibat membantu di sana. Namun tahun ini, bantuan PMI tidak datang.
"Mungkin ke tempat lain," katanya.
Selain kurangnya jumlah pasokan nasi bungkus yang diberikan untuk korban banjir, Sari juga mengatakan bahwa pasokan makanan yang datang ke poskonya sering terlambat. Dia telah menyampaikan keluahan tersebut ke dinas terkait.
"Datangnya suka terlambat, seharusnya datang buat makan pagi datang pas waktu makan siang, buat makan siang datang pas makan malan, dan seterusnya," tutur Sari.