Soal Pernyataan Hendropriyono Terkait WNI Keturunan Arab, TKN: Maksudnya Oknum

Hendropriyono meminta WNI keturunan Arab yang dihormati masyarakat Indonesia tidak menjadi provokator.

oleh Putu Merta Surya PutraYopi Makdori diperbarui 07 Mei 2019, 18:12 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2019, 18:12 WIB
Sambut Kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin, Relawan Pengusaha Muda Gelar Syukuran
Ketua Dewan Pembina Repnas, Bahlil Lahadalia memberi sambutan pada acara syukuran menyambut kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Jakarta, Sabtu (20/4). Syukuran kemenangan digelar berdasarkan pantauan hitung cepat tim internal yang memenangkan pasangan nomor urut 01. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum PKPI yang juga Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono, meminta WNI keturunan Arab yang dihormati masyarakat Indonesia tidak menjadi provokator. Diharapkan mereka bisa menenangkan masyarakat.

Terkait hal ini, Direktur Penggalangan Pemilih Muda Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Bahlil Lahadalia, mengatakan, akan mencari data terlebih dahulu, terkait sosok yang dimaksud Hendropriyono.

"Pak Hendropriyono itu kan menyampaikan pasti punya argumentasi dan punya dasar, data. Kebetulan kita tidak mempunya data itu. Jadi sambil kami akan mengecek benar apa tidak, baru kita memberikan komentar," ucap Bahlil di Posko Cemara, Jakarta, Selasa (7/5/2019).

Dia menegaskan, jika memang ada yang dimaksud oleh Hendropriyono, maka itu adalah oknum semata.

"Tapi kalau andaikan pun, itu ada, itu pasti oknum. Karena keturunan Arab, banyak juga bagus-bagus. Tapi kalau itu ada, oknum. Sekali lagi saya katakan, milenial belum punya data itu. Nanti kita telusuri," jelas Bahlil.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tak Memprovokasi

Sebelumnya, Hendropriyono menyebut WNI keturunan Arab untuk tak memprovokasi masyarakat.

"Saya ingin memperingatkan bangsa indonesia, WNI keturunan Arab supaya sebagai elit yang dihormati oleh masyarakat kita, cobalah mengendalikan diri jangan menjadi provokator, jangan memprovokasi rakyat yang kita tahu paternalistik, sehingga apa kata orang yang dia kagumi, kita itu mengikut saja dan bisa tersesat karenanya," kata Hendropriyono di Jakarta, Senin (6/5/2019).

Dia menegaskan, ini bukan rasialis. Tapi sebagai orang yang dihormati masyarakat Indonesia, hendaknya bisa mengayomi masyarakat.

"Keturunan arab ini posisinya dimuliakan oleh masyarakat kita. Tahulah bahwa dia itu dalam posisi yang mengayomi masyarakat, jangan memprovokasi masyarakat melakukan politik jalanan, mengajak pawai," jelas Hendropriyono.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya