Respons Demokrat soal SBY Disebut Tak Ingin Prabowo Jadi Presiden

Syarief Hasan menepis omongan Kivlan Zen bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak ingin Prabowo Subianto menang jadi presiden.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mei 2019, 08:14 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2019, 08:14 WIB
Syarief Hasan Sebut Demokrat Belum Tentukan Pilihan di Pilgub DKI-Jakarta- Faizal Fanani-20170306
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan memberikan keterangan usai rapat pleno tertutup di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (6/3). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menepis omongan Kivlan Zen bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak ingin Prabowo Subianto menang jadi presiden.

Dia menegaskan bahwa Demokrat ingin Prabowo sukses memenangkan Pilpres 2019.

"Statemen itu salah. Kami Demokrat dan SBY mendukung penuh dan tentunya inginkan Prabowo sukses jadi presiden," kata Syarief, Kamis (9/5/2019).

Kivlan menegaskan, bahwa orang luar tak perlu meragukan Demokrat dalam Koalisi Adil Makmur. Dia menyebut, tuduhan jenderal bintang dua itu terhadap SBY salah.

"Yang bersangkutan orang luar kan tidak tahu intern Partai Demokrat jadi statemen itu sangat tendensius dan salah besar," ucap Syarief.

Terpisah, Kepala Divisi Advokasi DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahean menyebut, tudingan yang dilempar Kivlan berlebihan. Menurutnya, selama ini SBY selalu berjuang keras memenangkan Prabowo. Justru, kata Ferdinand, Prabowo yang tidak menjalankan arahan SBY.

"Pak SBY begitu keras berjuang untuk memenangkan Prabowo-Sandi tetapi justru pak Prabowo yang banyak tidak melakukan arahan dan masukan dari Pak SBY," kata Ferdinand.

Dia memandang bahwa Kivlan terkesan mencari-cari musuh baru. Menurutnya, SBY sudah berjuang keras dan tak ada niat mencegah Prabowo menang di Pilpres 2019.

"Justru Pak Prabowo lebih banyak hal-hal yang banyak merugikan dirinya termasuk terakhir pak Prabowo menyerang Pak SBY ya itu tidak baik," ungkap Ferdinand.

 

Tudingan Kivlan Zen

Salam Komando Prabowo dan SBY Usai Bahas Pemilu 2019
Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) salam komando dengan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto usai menggelar pertemuan di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (21/12). Pertemuan membahas Pemilu 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Kivlan Zen angkat bicara terkait ucapan Politikus Partai Demokrat Andi Arief. Dalam cuitan di Twitter, Andi Arief menyebut ada setan gundul yang memberi informasi sesat Prabowo menang pemilu presiden 62 persen.

Menurut mantan jenderal loyalis Prabowo itu, yang merupakan setan gundul adalah Andi Arief sendiri. "Yang setan gundul itu dia, Andi Arief setan gundul," kata Kivlan usai aksi di Kantor Bawaslu,Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019).

Kivlan mempertanyakan sikap Demokrat dalam koalisi Prabowo. Dia menuding Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tak ingin Prabowo jadi presiden. Pilpres 2014 pun, Kivlan menyebut SBY lebih memilih Jokowi daripada Prabowo.

Mantan jenderal bintang dua ini juga menyebut ada persaingan antara SBY dan Prabowo sejak dulu.

"Dia junior saya. Saya yang mendidik dia. Saya tahu dia," kata Kivlan.

 

Reporter: M Genantan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya