Liputan6.com, Jakarta Bengkel Kreatif Hello Indonesia (BKHI)Â Nahdlatul Ulama menjadi wadah kreatifitas anak muda, khususnya kaum santri yang tak pernah berhenti pada gagasan, namun membuat karya nyata sebagai generasi produktif. BKHI menjadikan generasi muda mampu bersaing di era global milenial.Â
Terkait hal itu, Menpora Imam Nahrawi menghadiri undangan Ketua Umum PB NU KH Said Aqil Siradj, di acara Grand Opening BKHI Nahdlatul Ulama di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan pada Minggu malam (19/5).Â
Baca Juga
Menpora mengapresiasi BKHI yang didirikan Muhammad Holis Satriawan itu. Menurutnya karya yang terus berkembang tahun ini, dibuktikan dengan meluncurkan Program 1000 Kedai Mini Cafe Kemitraan Santri Kreatif Indonesia serta pendataan secara digital 92 juta warga NU (Big Data Closed Market Project 92M Digital Member Platform).
Advertisement
"Bengkel Kreatif Hello Indonesia ini merupakan ikon baru kreatifitas anak muda yang membanggakan dan perlu digaungkan keseluruh anak muda penjuru tanah air. Ini bisa menjadi wadah anak-anak muda untuk lebih kreatif, responsif, dan inovatif," ucap Menpora.
Banyak yang dapat disinergikan dengan Kemenpora bersama BKHI. Salah satunya program unggulan Kirab Pemuda yang terus menggugah semangat anak muda tanah air untuk terus menggali kreatifitas.
"Saya berharap tempat ini dapat menjadi pengemblengan para pemuda yang pasca Kirab Pemuda terus mengasah dan mengembangkan kreatifitasnya. Apa-apa hasanah budaya nusantara yang ditemukan di berbagai provinsi dapat dimatangkan dan diasah disini," tambahnya.
Kehadiran BKHI memang sangat diperlukan untuk para pemuda pada umumnya. Menpora juga berharap dapat bermanfaat untuk para atlet yang merupakan kaum muda dengan skill khusus atau sisi lain, agar dapat dikembangkan terutama pasca keatletannya.
Oleh karenanya sarana sarana seperti BKHI perlu juga sebagai wahana pembelajaran sengal bekal dikemudian hari. "Tempat ini juga perlu untuk para atlet. Setidaknya selain refreshing, sekali waktu para atlet bisa menempa dan menggali lebih dalam karena mereka punya potensi lain yang dapat dikembangkan," kata Menpora.
Dicontohkan adalah Lalu Muhammad Zohri yang beberapa waktu lalu usai memastikan langkah ke Olimpiade 2020 di Tokyo, berkat kesuksesan melampaui limit yang disyaratkan untuk lolos Olimpiade adalah minimal 10,05 detik.
Sementara Zohri tembus 10,03 detik di Seiko Golden Grand Prix 2019. Selain hebat dilintasan lari ternyata atlet muda ini punya talenta menulis dan melukis atau menggambar.
"Sebagai contoh Zohri yang membanggakan itu, juga bisa menulis (puisi) dan melukis. Tempat ini cocok untuk mengembangkan hal tersebut sebagai bekal nanti pasca keatletannya," harap Menpora.
Acara peluncuran ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj. Hadir, Asdep Peningkatan Kreatifitas Pemuda Djunaedi, para perwakilan K/L terkait, dan para seniman-seniman termasuk dari Jepang dan kreator muda Indonesia.
Â
Â
(*)