Liputan6.com, Jakarta - Kursi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR tengah jadi incaran partai-partai dalam barisan koalisi Jokowi- Ma'ruf Amin, PKB dan Partai Golkar.
Setelah jatah kursi Ketua DPR milik PDIP, dua partai besar yaitu Golkar dan PKB juga sama-sama menginginkan kursi Ketua MPR. Dua partai ini sama-sama memperoleh suara besar dalam Pileg 2019.
Baca Juga
Ketum PKB Muhaimin Iskandar mengungkapkan keinginannya untuk menduduki posisi Ketua MPR.
Advertisement
"Kalau Mbak Puan Ketua DPR, insyaallah saya Ketua MPR," kata Cak Imin, Sabtu (18/5/2019).
Jika melihat hasil hitung cepat beberapa lembaga survei, PKB diperkirakan mendapat 8-9 persen pada Pileg 2019.
Sementara, Partai Golkar juga mengincar kursi ketua MPR. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berharap, posisi Ketua MPR bisa diisi oleh kader dari partainya.
Airlangga merasa partainya lebih berhak duduk di kursi ketua MPR, karena Golkar adalah calon pemenang kedua Pemilu Legislatif (Pileg) 2019.
"Kalau di DPR RI sudah jelas berdasar perolehan kursi. Jadi Golkar di situ dapat wakil ketua. Tapi dalam konvensi koalisi mendukung Pak Presiden akan mendukung paket dalam MPR. Untuk itu usulannya karena Golkar pemenang kedua Golkar sebagai Ketua MPR," kata Airlangga di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Minggu (19/5/2019).
Terkait siapa yang akan menduduki jabatan Ketua MPR dari Golkar, Airlangga masih belum bisa memastikan. Dia hanya bisa memastikan kader terbaiknya yang akan menjadi Ketua MPR. "Nanti akan kita bahas, nanti kita akan pilih dari partai terbaik," ucapnya.
Golkar pun langsung gerak cepat untuk melobi partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja sebagai partai pendukung capres-cawapres Jokowi dan Ma'ruf Amin agar bisa menduduki posisi Ketua MPR.
"Dalam konteks koalisi ini pemenang nomor dua adalah menjadi Ketua MPR itu patron yang kita bangun, namun dalam perjalanannya penuh dinamika, sehingga perlu ada pendekatan-pendekatan lagi kepada partai-partainya katakan sembilan partai politik yang pendukung Pak Jokowi," kata Sekjen Golkar Lodewijk Fredrich Paulus, di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Minggu (19/5/2019).
Lodewijk menuturkan, sebagai pemenang kedua Pileg 2019 Golkar layak menjabat sebagai Ketua MPR. Namun, hal itu masih perlu dibicarakan lagi dengan partai koalisi.
"Kita sudah sepakat bahwa pemenang nomor satu dari pilpres itu apa pileg itu adalah menjadi otomatis menjadi Ketua DPR. Nah berikutnya kita juga belum tahu siapa yang menang nah dalam konteks koalisi ini pemenang nomor dua adalah menjadi Ketua MPR itu patron yang kita bangun," ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Jokowi menilai Golkar dan PKB wajar sama-sama menginginkan kursi Ketua MPR.
Jokowi menilai wajar Partai Golkar ingin menduduki kursi ketua MPR. Sebab, kata dia, Partai Golkar adalah pemenang kedua Pemilu Legislatif 2019.
"Baik saya kira sebagai pemenang yang kedua juga wajar," kata Jokowi.
Terkait Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang juga mengincar posisi tersebut, Jokowi juga menilai wajar. Namun ia enggan mengungkapkan siapa yang paling pantas di antara keduanya. "Ya Cak Imin menginginkan wajar juga," ungkapnya.
PAN Juga Incar Kursi Ketua MPR?
Tak hanya partai koalisi Jokowi saja yang menginginkan kursi Ketua MPR. Kabarnya, PAN juga menginginkan kursi Ketua MPR. Kabar ini santer terdengar setelah terjadi pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan di Istana Jakarta beberapa waktu lalu.
Meski tidak secara gamblang terungkap di publik, isu PAN mengincar posisi Ketua MPR sempat jadi isu hangat beberapa pekan lalu. Hal itu diungkap oleh Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding.
"Saya berani mempertanggungjawabkan bahwa memang Pak Zul membisiki Pak Jokowi PAN meminta bagian untuk pimpinan MPR. Saya berani bertanggungjawab soal itu," kata Karding.
Reporter : Syifa Hanifah
Advertisement