Tingkatkan Kompetensi Kelistrikan, Kemnaker Bekerjasama dengan Universitas Taiwan

Proses pelatihan terhadap seed engineer Indonesia (instruktur Listrik BBPLK) dibimbing langsung oleh expert dari Tatung University Taiwan.

oleh stella maris diperbarui 27 Mei 2019, 19:18 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2019, 19:18 WIB
20151217-Sistem-Kelistrikan-Jakarta-AY
Pekerja tengah memasang Trafo IBT 500,000 Kilo Volt di Gardu induk PLN.

Liputan6.com, Jakarta Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang sepakat mengembangkan kerja sama dengan Tatung Company dan Tatung University Taiwan. Kerja sama ini difokuskan untuk mendukung pelatihan untuk membangun Solar-Energy Storage System Training & Education. 

Kerja sama ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing SDM Indonesia. Dalam hal ini, ada tujuh instruktur kejuruan listrik BBPLK Serang yang memperoleh pelatihan solar cell selama dua pekan di Taiwan, pada 17-27 Juni 2019.

"Proses pelatihan terhadap seed engineer Indonesia (instruktur Listrik BBPLK) dibimbing langsung oleh expert dari Tatung University Taiwan. Setelah projek ini selesai, selanjutnya akan digunakan sebagai media pelatihan dan sertifikasi untuk pembangkit listrik tenaga surya bagi peserta pelatihan," kata Kepala BBPLK Serang, Fauziah di kota Serang, Banten, Senin (27/5).

Menurut Fauziah sebagai salah satu Balai Besar Pengembangan di bawah Kemnaker yang berfokus pada pengembangan kompetensi bidang kelistrikan, juga memberi perhatian serius untuk sektor ini.

Tujuan pembangunan membangun Solar-System Energy Storage System Training & Education ini untuk mengurangi ketergantungan energi listrik yang di-suplay oleh PLN.

"Sekaligus menjadikan Solar-System Energy Storage System ini sebagai laboratorium praktik dan sertifikasi bagi peserta pelatihan secara langsung, menggunakan media pembelajaran yang sebenarnya," kata Fauziah.

Fauziah menambahkan energi baru dan yang terbarukan mempunyai peran sangat penting dalam memenuhi kebutuhan energi. Hal ini disebabkan penggunaan bahan bakar untuk pembangkit listrik konvensional. Dalam jangka waktu panjang akan menguras sumber minyak bumi, gas dan batu bara yang makin menipis dan juga dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan.

"Salah satunya upaya yang telah dikembangkan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)," ujar Fauziah seraya menyebut setelah menjalani pelatihan selama dua pekan, ketujuh instruktur kejuruan listrik tersebut akan memperoleh sertifikat Internasional.

Setelah mengikuti pelatihan di Taiwan selama sembilan hari, maka program berikutnya instruktur Taiwan akan memberikan pelatihan di BBPLK Serang 15-19 Juli 2019 nanti.

"Finalisasi skema sertifikasi pelatihan solar cell hasil pelatihan di Taiwan dan penyusunan tahap evaluasi kepada tujuh instruktur," kata Fauziah.

Fauziah menambahkan implementasi Industri 4.0 atau revolusi industri ke-4 diharapkan semakin efisien, sehingga terjadi peningkatan produktivitas dan daya saing. Implikasi dari perubahan ini juga berimbas ke sektor Building Construction terutama di sektor Kelistrikan.

Jaringan listrik pintar yang terintegrasi dengan smart city semakin menjadi keharusan. Selain Tatung University Taiwan, Kabid Program dan Evaluasi (PEP) BBPLK Serang Agung Wisnugroho mengungkapkan BBPLK Serang juga bekerja sama dengan KNX Association membangun international Certified Training Centre Automation Bilding KNX yang berlokasi di BBPLK Serang.

KNX association adalah asosiasi yang bertangungjawab terhadap standar dunia untuk smart home dan automation building berlokasi di Belgia.

"Tutor atau instruktur yang mengajar adalah tutor yang dilatih langsung di Belgia dan disertifikasi di sana," kata Agung.

Dengan adanya international certified Training Centre Automation Building KNX peserta pelatihan mendapatkan kesempatan untuk training dan sertifikasi smart home dan automation building di Indonesia (BBPLK Serang) dengan standar dunia. Apabila lulus uji kompetensi bisa mendapatkan sertifikat partner langsung dari Belgia tanpa harus melakukan uji kompetensi di sana.

"Dengan pengakuan sertifikasi partner ini, peserta pelatihan dapat bekerja di bidang smart home dan automation building di belahan dunia manapun," kata Agung. 

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya