Wisatawan Dikeroyok Sekelompok Pemuda di Puncak Bogor

Wisatawan asal Jakarta dikeroyok sekelompok preman kampung di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/6/2019) sore.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 08 Jun 2019, 22:39 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2019, 22:39 WIB
pukul-ilustrasi-140119a.jpg
Ilustrasi pemukulan

Liputan6.com, Bogor - Wisatawan asal Jakarta dikeroyok sekelompok preman kampung di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/6/2019) sore.

Akibatnya, enam orang wisatawan yang merupakan satu keluarga mengalami luka di bagian kaki, wajah, dan tangan. Adapun korban luka adalah Raden Nurhadi (30), Hadiawan (60), Nuni Mulyati (55), Hadisofyan (19), Agus (28), dan Rizki (26).

Peristiwa pengeroyokan terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Kejadian bermula saat pria yang akrab disapa Aden ini hendak bermalam bersama kedua orangtua dan adik-adiknya di sebuah vila di daerah Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Di tengah perjalanan, mobil yang ditumpanginya terhalang kendaraan lain yang ada di depannya dan ia kemudian membunyikan klakson.

"Orang yang ada di dalam mobil berhenti dan menghampiri kami," kata Aden.

Tak lama berselang, tiba-tiba 10 orang pemuda menghampiri dan menghalangi kendaraannya yang terhenti karena terhalang mobil yang ada di depan.

Preman kampung itu kemudian berupaya membuka paksa pintu mobilnya. Karena tak terima, Aden dan adiknya keluar dari mobil bermaksud ingin tahu alasan para pemuda itu.

Namun Aden dan adik-adiknya langsung dikeroyok para pemuda itu. Tak hanya itu, Hadiawan, bapaknya yang sedang menderita sakit struk juga mengalami nasib serupa. Begitu juga ibunya, Nuni Mulyati, tubuhnya diinjak-injak saat mencoba melerai aksi premanisme itu.

"Mereka tidak pandang bulu. Bapak saya yang sedang struk dipukul dan tubuh ibu saya diinjek-injek," ungkap Aden.

Adanya kejadian tersebut, Aden kemudian melaporkan kejadian pengeroyokan tersebut ke Mapolsek Cisarua.

"Saya laporin ke polisi yang jaga tapi mereka tidak mau merespon. Alasannya katanya nggak berani sama warga," ucap salah satu wartawan swasta ini.

Saat ini, Aden bersama keluarganya masih menunggu tindak lanjut dari aparat penegak hukum terkait kasus kekerasan yang menimpa ia dan keluarganya itu.

Sementara itu, Kapolsek Cisarua Kompol Nur Ikhsan membenarkan adanya laporan dari seorang wartawan dikeroyok oleh sekelompok pemuda di wilayah hukumnya itu.

Ikhsan mengaku sudah memerintahkan anggotanya untuk mengecek ke lokasi kejadian guna menindak para pelaku pengeroyokan.

"Anggota sedang cek ke TKP. Nanti ya," ucapnya singkat.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya