Fakta Baru, Pelaku Percobaan Bom Bunuh Diri di Kartasura Bukan Lone Wolf

Hasil pemeriksaan intensif penyidik, RA terduga pelaku Bom Kartasura tidak melakukannya sendiri.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jun 2019, 16:21 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2019, 16:21 WIB
Polisi : Pelaku Percobaan Bom Bunuh Diri di Kartasura Tidak Sendiri
Polisi : Pelaku Percobaan Bom Bunuh Diri di Kartasura Tidak Sendiri (Foto: Merdeka/ Nur Habibie)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil pemeriksaan terhadap RA (22),terduga pelaku bom Kartasura ternyata bukan merupakan pelaku percobaan bunuh diri secara seorang diri atau lone wolf. Hal ini diungkap oleh Kabagpenum Divhumas Polri, Kombes Asep Adi Saputra, Senin (10/6/2019). 

"Jadi para penyidik setelah melakukan pengembangan terhadap tersangka RA yang semula dalam kondisi pengobatan, dia tidak mengakui perbuatan-perbuatan secara terbuka. Kemudian dari hasil pemeriksaan yang intensif mendapat keterangan bahwa tersangka RA ini tidak melakukan sendiri," kata Asep di Humas Polri, Jakarta Selatan. 

Mengetahui hal itu, Densus 88 antiteror langsung melakukan pengembangan. Hasil dari pengembangan, Densus menangkap dua pelaku aksi teror lainnya. Penangkapan dilakukan pada Minggu, 9 Juni 2019. 

"Pertama itu penangkapan dilaksanakan di daerah Lampung. Yang diamankan adalah tersangka AA alias Umar umur 30 tahun. Kemudian sebelumnya juga ditangkap di daerah Sukoharjo tersangka S umur 31 tahun," ujarnya.

"Kedua tersangka ini merupakan bagian dari upaya pelaksanaan aksi bom bunuh diri di Kartasura pada 3 Juni lalu," tambahnya.

Asep menjelaskan, AA berperan untuk mengetahui tentang rencana aksi yang akan dilakukan oleh RA, yaitu melakukan aksi upaya bom bunuh diri di depan Pos Pantau Kartasura.

"Kedua tersangka ini juga merupakan bagian orang-orang yang turut secara bersama-sama merakit bom yang akan diledakan pada tanggal 3 Juni itu. Jadi secara keseluruhan Densus 88 telah berhasil mengungkap kasus ini yang di mana awalnya kita menyimpulkan inilah sebuah upaya lone wolf," jelasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Simpatisan Islam di Irak dan ISIS

Bom Bunuh Diri Ledakan Pospol Kartasura, Polisi Gelar Olah TKP
Petugas Inafis dan Polisi melakukan olah TKP di lokasi ledakan bom di Pos Polisi Pantau, Bundaran Kartasura, Sukoharjo Selasa (4/6/2019). Bom bunuh diri terjadi pada Senin pukul 22.20 WIB yang mengakibatkan pelaku aksi teror kritis dan tujuh polisi selamat. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Hasil dari pemeriksaan Densus, ketiganya itu ternyata merupakan simpatisan Islam di Irak dan Suriah (ISIS), yang berbaiat langsung kepada Pimpinan ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi.

"Jadi saat ini seluruh tersangka masih dalam pemeriksaan yang intensif oleh rekan-rekan Densus," pungkasnya.

Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel mengatakan, ledakan yang terjadi di pos polisi Kartasura diduga bom bunuh diri. Adapun pelakunya saat ini dalam kondisi kritis.

Ledakan terjadi sekitar pukul 22.30-22.45 WIB, Senin, 3 Juni 2019. "Satu orang jadi korban juga pelaku," kata Rycko pada saat di lokasi kejadian, 4 Juni 2019. 

Menurut Rycko, korban disebut juga sebagai pelaku karena dari hasil penyelidikan pihaknya menemukan beberapa bahan peledak di tubuh pelaku.

"Bahan-bahan peledak itu menempel di bagian tangan, pinggang, dan kaki. Korban saat ini kritis," kata Rycko.

Dalam peristiwa ledakan di pos polisi Kartasura itu, tak ada petugas polisi yang terluka. Hanya pria diduga pelaku yang tergeletak.

 

Reporter: Nur Habibie

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya