Menikmati Banyuwangi Ala Suharso Monoarfa dan Keluarga

"Saya banyak dapat cerita tentang kemajuan Banyuwangi, jadi saya ingin melihatnya."

oleh stella maris diperbarui 11 Jun 2019, 21:06 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2019, 21:06 WIB
Banyuwangi
Anggota Wantimpres Suharso Monoarfa bertemu dengan Bupati Banyuwangi.

Liputan6.com, Jakarta Pada Sabtu siang (8/6), keluarga Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Suharso Monoarfa bersama keluarga disambut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Mereka datang untuk menikmati suasana Lebaran di Banyuwangi. 

Setibanya di Bandara Internasional Banyuwangi mereka menikmati makan siang di Pendopo Sabha Swagata Blambangan. Suharso menikmati menu khas Banyuwangi yang disuguhkan, diantaranya nasi tempong, rujak soto, dan pecel pitik.

"Saya banyak dapat cerita tentang kemajuan Banyuwangi, jadi saya ingin melihatnya," ungkap Suharso Monoarfa.

Usai makan siang, Suharso menikmati panorama Selat Bali di Pantai Solong, tepatnya di Villa Solong. Mereka tampak duduk-duduk santai di hamparan rerumputan hijau dan nenaungan daun nyiur di salah satu vila yang ada di bibir pantai tersebut.

"Di sini, enaknya sambil makan ketan dan menikmati secangkir kopi," cerita Anas.

Suharso tampak tertarik untuk bermalam di Villa Solong. Begitu juga dengan rombongannya yang terlihat antusias berlarian di areal rerumputan. Sayangnya, villa tersebut sudah penuh dipesan wisatawan hingga sepekan ke depan.

 

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
Suharso Monoarfa bercengkerama tentang kemajuan Banyuwangi.

Selesai menikmati panorama Selat Bali, Suharso menyaksikan ritual adat Tari Seblang di Desa Olehsari, Glagah. Ritual adat yang telah digelar sejak ratusan tahun silam itu digelar setiap awal bulan Syawal dan selalu dibanjiri ribuan pengunjung.

Rombongan keluarga Suharso Monoarfa diagendakan berlibur di Banyuwangi selama empat hari. Dari Sabtu siang hingga Selasa mendatang (11/6). Mereka bakal menginap di sebuah hotel di kaki Gunung Ijen.

"Rencananya, jika cuacanya tidak hujan, kami bakal melihat Kawah Ijen," ungkap Monoarfa.

Kawah Ijen yang dikenal dengan fenomena api birunya yang telah mendunia tersebut memang menjadi daya tarik wisatawan. Tak hanya wisatawan nusantara, tapi juga dari mancanegara.

"Keluarga juga ingin menikmati kuliner lokal dan membeli oleh-oleh dari para perajin batik, makanan ringan, serta kerajinan Banyuwangi," ujar Suharso. 

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya