Liputan6.com, Surabaya - Kisruh penerimaan peserta didik baru (PPDB) sistem zonasi masih berlanjut. Ratusan wali murid mendatangi Gedung Grahadi dan Balai Kota Surabaya guna mengadukan kekacauan sistem zonasi di tingkat SMP.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Rabu (19/6/2019), para orangtua ingin mendapatkan kepastian nasib anaknya terkait PPDB.
Mereka menanyakan seperti apa pola ukuran kedekatan rumah dengan sekolah yang diterapkan. Pasalnya, banyak siswa berprestasi dengan nilai ujian nasional rata-rata di atas 8 yang tereliminasi dari pendaftaran online PPDB.
Advertisement
Sistem penerimaan siswa di sekolah negeri yang saat ini tidak lagi menggunakan prestasi melainkan kompetisi diukur dari jarak rumah tinggal, dianggap mengecewakan. Para wali murid secara tegas menuntut sistem zonasi PPDB dihapuskan.