Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menorehkan prestasi pada United Nations Public Service Award (UNPSA) 2019. yang diadakan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Dengan penghargaan ini, membuktikan pelayanan publik Indonesia berkelas dunia semakin nyata.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PBB karena petabencana.id milik BNPB terpilih menjadi pemenang. Inovasi ini menjadi juara pada kategori Memastikan Pendekatan Terintegrasi di Lembaga Sektor Publik.
Baca Juga
"Terima kasih PBB. Indonesia berkomitmen mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas. Ini untuk Indonesia dan juga untuk dunia. Indonesia Melayani, Indonesia serves the world," ujar Menteri Syafruddin pada acara UNPSA 2019 di Heydar Aliyev Center, Baku, Azerbaijan, Senin (24/6).
Advertisement
Lanjutnya dikatakan, Indonesia memegang komitmen meningkatkan pelayanan publik dengan mewujudkan agenda Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 melalui Gerakan Indonesia Melayani. Pemerintah Indonesia gencar menggaungkan masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, membangun institusi pemerintah yang efektif dan akuntabel, serta mengurangi kesenjangan melalui peningkatan kualitas pelayanan publik.
"Semua itu diwujudkan dengan sebuah gerakan nasional yang dinamakan Gerakan Indonesia Melayani," tegas Mantan Wakapolri ini saat menjadi keynote speaker pada acara UNPSA 2019.
Menteri Syafruddin menjelaskan bahwa di era globalisasi ini, tentu kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai negara adalah hal yang cukup penting untuk optimalisasi pelayanan publik. Kami juga membuka kesempatan luas untuk kolaborasi dengan mitra kerja internasional, guna mewujudkan kontribusi signifikan bagi agenda 2030, pungkasnya.
Penghargaan dari PBB atas inovasi BNPB diterima oleh Menteri Syafruddin didampingi Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa serta perwakilan dari BNPB, Sestama BNPB Dody Ruswandi dan inovator Yayasan PetaBencana.id Mahardika Fadmastuti di Heydar Aliyev Center, Baku, Azerbaijan, Senin (24/6).
Dijelaskan, latar belakang lahirnya inovasi PetaBencana.id adalah cuaca ekstrem dan tak menentu yang terjadi di Indonesia.
"Inovasi peta bencana memberi akses informasi bencana secara real time, gratis dan mudah bagi publik, untuk memantau serta membaginya melalui berbagai platform media sosial," ujar Menteri Syafruddin.
Melalui inovasi ini, meski dalam keterbatasan, masyarakat, unit swasta, dan pemerintah dapat berkontribusi optimal untuk menyikapi bencana secara simultan dan komprehensif. Peta bencana mampu mengumpulkan, menyortir, dan memvisualisasikan informasi dari media sosial ke dalam bentuk peta.
Penggunaan platform media sosial ini tentu sejalan dengan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Melalui Forum UNPSA, Menteri Syafruddin membagikan pengalaman Indonesia dalam merespon perubahan global dan revolusi industri 4.0.
Adaptasi pelayanan publik ke bentuk digital dan virtual, mendorong reformasi birokrasi, proses, dan tata kelola pemerintahan yang strategis. Dengan perubahan itu, pemerintah menghadirkan pelayanan publik yang berkualitas, menopang pembangunan berkelanjutan, serta menjawab harapan masyarakat.
Dalam periode 14 tahun perjalanan reformasi birokrasi, unsur pemerintah pusat dan daerah berjuang bersama melibatkan sektor swasta dan masyarakat. Kolaborasi itu bertujuan untuk mengubah salah satu prioritas birokrasi Indonesia, yaitu pelayanan publik yang semakin baik, profesional, cepat, transparan, tidak berbelit, dan murah.
Globalisasi dan pertumbuhan demografi kelas menengah di Indonesia, juga meningkatan harapan publik. Karena pengalaman masyarakat kelas menengah saat bersentuhan dengan pelayanan oleh sektor swasta yang semakin cepat, banyak terobosan dan kreativitas diciptakan oleh pelayanan pemerintah. Oleh karena itu, untuk mengatasi situasi tersebut, Kementerian PANRB menciptakan transformasi yang luar biasa bagi inovasi pelayanan publik di Indonesia.
Untuk mendorong inovasi pelayanan publik, Kementerian PANRB melakukan beberapa langkah. Pertama, adalah program One Agency One Innovation yang digalakan sejak 2013, untuk merangsang setiap instansi pemerintah menghasilkan satu inovasi setiap tahun. Kedua, adalah melakukan konwledge sharing dan replikasi inovasi. Inovasi yang dianggap baik, diterapkan secara nasional untuk percepatan pelayanan publik.
Kemudian tahap ketiga adalah menciptakan dasar hukum terhadap suatu inovasi agar terus berkelanjutan. Langkah ini juga disertai pelembagaan inovasi dalam kerangka regulasi, juga pemberian Dana Intensif Daerah (DID).
"Proses ini berjalan baik dan berhasil, memberi semangat baru bagi transformasi pelayanan publik pemerintah," imbuh Menteri Syafruddin.
Digitalisasi dan virtualisasi di ranah pelayanan publik tidak terhindarkan. Kementerian PANRB menerapkan kesempatan tersebut untuk menjadikan pelayanan publik yang efektif, akuntabel, dan inklusif. Dalam satu dekade teraklhir, kunci keberhasilan refomasi birokrasi adalah penerapan sistem merit, melalui rekrutmen yang berbasis teknologi, efektivitas dan efisiensi manajemen anggaran yang bertanggung jawab, transparan dan fokus pada prioritas pembangunan, memastikan e-government dan inovasi pelayanan publik, serta meningkatkan integritas para Aparatur Sipil Negara (ASN).
Hal di atas mendorong keikutsertaan indonesia dalam UNPSA sejak tahun 2014. Pada tahun 2015, inovasi Kerja Sama Antara Dukun Beranak dengan Puskesmas dalam Menghadapi Kelahiran dan Kematian Bayi dari Kabupaten Singkil, dan Inovasi Pemberantasan Kemiskinan dari Kabupaten Sragen, meraih juara kedua. Tahun 2018, Sistem Early Diagnosis And Treatment (EDAT) dari Kabupaten Teluk Bintuni menjadi pemenang.
Dan kini, tahun 2019, Indonesia kembali meraih juara dalam kategori Memastikan Pendekatan Terintegrasi Di Lembaga Sektor Publik, yang diinisiasi oleh BNPB. Keberhasilan indonesia di level ini, semakin menguatkan semangat kinerja untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
"Di tahun 2019, Indonesia sekali lagi menjadi juara pertama di UNPSA," kata Menteri Syafruddin di hadapan para delegasi dari berbagai negara.
Selain Menteri Syafruddin, delegasi Indonesia yang hadir dalam acara bergengsi itu adalah Deputi bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Rini Widyantini, Staf Ahli Bidang Politik dan Hukum Kementerian PANRB Tin Zuraida, dan Staf Khusus Menteri PANRB Bidang Politik Aidir Amin Daud, Staf Khusus Menteri PANRB Bidang Hubungan Kelembagaan Rapiuddin Hamarung, dan Staf Khusus Menteri PANRB Bidang Komunikasi Dudy Purwagandhi.Â
Â
(*)