Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Cipinang, Jakarta Timur menyediakan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) guna memfasilitasi warga binaan yang terkendala dengan pendidikan. Sehingga warga binaan dapat mengikuti kegiatan belajar kesetaraan Paket A, B, atau pun C.
Kepala Lapas Narkotika Cipinang, Asep Sutandar menyatakan, pihaknnya juga menggandeng Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk meningkatkan akreditasi PKBM yang ada. Dia menyebut ujian secara mandiri berbabis komputer untuk kejar Paket C pun telah dilaksanakan.
"Alhamdulillah untuk tahun 2019 ini 26 warga binaan kami lulus ujian Kejar Paket C setara SMA," kata Asep di Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Advertisement
Sedangkan untuk program rehabilitasi sosial terutama medis untuk warga binaan, Asep menyatakan, telah bekerjasama dengan Deputi Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN).
Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Sri Puguh Budi Utami menyatakan terdapat empat komponen yang harus dibenahi secara simultan terkait pembenahan lapas. Yakni mulai dari regulasi, revolusi mental SDM, kelembagaan, serta infrastruktur.
"Yang kami utamakan pada sisi SDM, penguatan kapasitas melalui revolusi mental, pelatihan, dan monitoring tetap harus dijalankan," ujar dia.
Selain itu, kata Sri, penguatan regulasi juga dibutuhkan agar pengguna narkoba tidak dipenjara dan mendapatkan rehabilitasi.
"Sebab, mereka yang terjerat perkara narkoâba inilah yang paling banyak menghuni lapas," jelasnya.
Sementara itu, pimpinan delegasi The Reclassering Netherland Probation Service (RNPS), Ann Marie Bruist mengaku, antusias saat melihat berbagai program pembinaan bagi para narapidana di Lapas Narkotika Cipinang.
Dia mengaku, ingin mengetahui lebih dalam tentang program pembinaan bagi napi yang dilakukan Lapas Cipinang.
"Kami dibiayai Departemen Luar Negeri dan Departemen Keamanan dan Keadilan Belanda. Saat melakukan pendampingan bekerja sama dengan Universitas Saxion di kota Apeldoorn. Kami ingin belajar satu sama lain di Lapas Narkotika Cipinang," ucap Ann Marie.